Mekanisme Baru, Dana BOS Papua Naik Hingga 125 Persen

Provinsi Papua mengalami lonjakan signifikan sebagai daerah penerima alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2021 hingga lebih dari 100 persen.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkapkan kenaikan dana BOS di Papua itu seiring mekanisme baru penghitungan distribusi penyaluran dana tersebut ke setiap sekolah.

"Di daerah Papua kenaikan dana BOS mencapai di atas 100 persen," kata Nadiem dalam sosialisasi dana BOS 2021 di akun YouTube Kemendikbud, Kamis (25/2).

Dia menjelaskan mekanisme baru dalam penyaluran dana BOS 2021 itu diukur berdasarkan indeks biaya hidup di setiap daerah.

Oleh sebab itu, selain di Papua, kenaikan umumnya terjadi di beberapa wilayah terluar atau wilayah Timur, seperti Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Berita terbaik bagi banyak daerah terutama terluar dan tertinggal di Indonesia adalah satuan biaya BOS, tidak lagi seragam. Satuan biaya BOS, itu ada variasinya," kata Nadiem.

Untuk Papua sendiri, lanjut Nadiem, kenaikan dana BOS bervariasi mulai 117 hingga 125 persen. Siswa SD YPPK Sanepa Kabupaten Intan Jaya, Papua, misalnya, akan menerima santunan BOS hingga 1,9 juta dengan angka kenaikan 117 persen. Atau, SMPN 1 Sugapa kenaikan mencapai 125 persen.

Kemudian di SD Inpres Tanah Merah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur pada 2021 akan menerima 940 ribu atau meningkat 5-6 persen.

Mekanisme penyaluran tersebut berbeda dengan mekanisme distribusi penyaluran BOS pada 2019, saat semua siswa penerima dipukul rata dengan nilai santunan sebesar Rp900 ribu.

"Bayangkan, sebelumnya kita tidak mengambil faktor bahwa untuk membangun sesuatu di daerah bisa saja satu setengah kali lebih mahal dari daerah lainnya, dan kita tidak mengikuti faktor ini," kata dia.

Kemendikbud telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp52,5 triliun untuk dana BOS 2021. Jumlah itu akan disalurkan kepada total 216 ribu satuan pendidikan secara langsung melalui rekening sekolah.