Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Sulthan Thaha Jambi Indra Gunawan mengatakan pesawat Batik Air jenis Airbus 320-200 registrasi PK-LUT masih berada di landasan pacu usai mendarat darurat pada Sabtu siang (6/3).
Mengutip kantor berita Antara, pesawat itu belum bisa dipindahkan dari landasan pacu hingga Sabtu malam.
"Hingga malam ini pukul 19.30 WIB pesawat Batik Air PK-LUT itu masih ada di landasan pacu, posisinya di tengah-tengah, kami berusaha untuk memindahkannya malam ini," kata Indra Gunawan mengutip Antara, Sabtu (6/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra menjelaskan bahwa mulanya pesawat Batik Airrute Jambi-Jakarta nomor penerbangan ID-6803 berangkat pada pukul 13.28 WIB. Lalu sekitar 23 menit kemudian atau pada pukul 13.51 WIB memutar balik dan kembali mendarat di bandara yang sama
Hingga pukul 20.15 WIB, pesawat itu masih berada di tengah-tengah landasan pacu Bandara Sulthan Thaha Jambi. Hal itu mengakibatkan lima jadwal penerbangan harus dibatalkan karena landasan tak bisa dilalui.
"Ya lima jadwal penerbangan di 'cancel' usai kejadian itu," kata Indra.
Indra mengatakan pesawat belum bisa dipindahkan dari landasan pacu karena masih menunggu alat dari Batam. Jika alat itu sudah tiba dari Batam, pesawat akan lekas dipindah ke apron Bandara Sultan Thaha.
"Bandara kita 'open' (buka) untuk kepentingan evakuasi saja," katanya.
Sebelumnya, Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro meminta maaf kepada semua pihak atas insiden yang terjadi. Dia mengatakan kompensasi penundaan keberangkatan sudah diberikan kepada para penumpang berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan data yang dihimpun, ada 117 penumpang di pesawat tersebut. Terdiri dari 114 penumpang dewasa, 2 anak-anak dan 1 balita. Semuanya dievakuasi saat pesawat mendarat.
Mengenai pesawat yang putar balik dan mendarat darurat, Danang mengatakan keputusan pilot sudah tepat karena mengutamakan keselamatan penerbangan.
"Setelah lepas landas, pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara keberangkatan (return to base/ RTB) dikarenakan ada salah satu indikator menyala di ruang kokpit (yang memberitahukan atau menunjukkan), kemungkinan ada kendala teknis (technical reason)," ujar Danang dalam keterangan tertulis.