AHY Sentil KLB Moeldoko: Tak Masuk Akal, Tapi Itulah Mereka

CNN Indonesia
Minggu, 07 Mar 2021 14:00 WIB
Ketum Partai Demokrat AHY menyindir Moeldoko yang menerima menjadi Ketum Demokrat versi KLB. Sikap Moeldoko dinilai memalukan.
Ketum Demokrat AHY menyindir sikap Moeldoko yang menerima menjadi ketum partai melalui KLB di Deli Serdang. (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyindir Kepala Staf Presiden Moeldoko yang menerima menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Menurutnya, Moeldoko tidak mencerminkan seorang ksatria. Perbuatan Moeldoko yang terlibat langsung dalam KLB juga dinilai memalukan dan tidak terpuji karena jauh dari moral etika dan keteladanan partai.

"Saya salut dengan saudara Moeldoko dan siapa pun yang seolah-olah legitimate dalam KLB ilegal Deli Serdang tersebut. Menggunakan jaket Demokrat yang tidak menjadi haknya kemudian menyuarakan bahwa merekalah yang memiliki otoritas sekarang," kata AHY dalam agenda 'Rapat Pimpinan di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat', Jakarta, Minggu (7/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak bisa masuk di akal sehat, tetapi itulah mereka. Itulah sikap dan perilaku mereka," lanjutnya.

AHY lantas menegaskan konflik yang terjadi bukan sekadar permasalahan internal partai belaka. Ia menambahkan, Partai Demokrat pun sebenarnya memiliki mekanisme penyelesaian konflik yang terjadi di internal.

"Tapi kali ini sungguh berbeda karena aktor eksternal yaitu KSP Saudara Moeldoko yang terlibat langsung dan dengan kesadaran penuh mengambil kepemimpinan Partai Demokrat secara tidak sah, secara ilegal, dan secara inkonstitusional," ucapnya.

Berdasarkan kondisi yang telah terjadi ini, ia menyerahkan kepada setiap kader partai dan masyarakat umum untuk menilai apa yang telah diperbuat Moeldoko.

"Saya hanya persilakan kepada seluruh kader utama dan juga konstituen, bahkan masyarakat Indonesia secara luas untuk menilai sendiri apakah perilaku seperti itu bisa ditiru, bisa menjadi tauladan untuk kita semuanya," imbuh dia.

"Silakan dinilai dan mudah-mudahan itu juga akan menjadi kekuatan kita untuk terus berjuang melawan ketidakadilan," ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu, AHY juga menyindir sikap Moeldoko yang dinilai tak sungguh-sungguh mencintai Partai Demokrat.
Menurut putra sulung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, Moeldoko hanya ingin berkuasa.

"Katanya, ada yang mengatakan mencintai itu tidak harus memiliki, yang jelas KSP Moeldoko tidak mencintai tapi ingin memiliki Partai Demokrat," ucap AHY.

Ia juga menyinggung mantan anggota dan kader partai yang membuat gerakan Pengambilalihan Kekuasaan Partai Demokrat (GPK-PD).

"Mudah sekali keluar masuk partai, mudah sekali meninggalkan kita. Ketika kita sedang naik mereka kembali seolah-olah mencintai Partai Demokrat," ucapnya diiringi sorak dari ketua DPP dan anggota PD yang hadir.

AHY mengatakan orang-orang yang benar-benar mencintai Partai Demokrat adalah mereka yang setia ketika partai dalam kondisi terpuruk.

"Mereka adalah para petarung, para petarung yang sah, mereka tidak selalu berteriak, tetapi punya kegigihan dan determinasi untuk terus membesarkan partai Demokrat," ujarnya.

Dalam upaya melihat kesetiaan dan rasa cinta terhadap Partai Demokrat, AHY akan mengajak DPD dan DPC untuk rapat koordinasi dalam menghadapi kisruh tersebut.

"Ini sebagai bentuk kesetiaan dan kebulatan seluruh pimpinan pengurus dan kader utama Partai Demokrat yang memang sah dinyatakan oleh negara dan pemerintah sebagai pemimpin pengurus yang sah jajaran Partai Demokrat," ucapnya.

Sebelumnya, forum KLB di Deli Serdang menyatakan AHY otomatis demisioner dari jabatan ketua umum usai Moeldoko ditetapkan. Namun, pihak DPP Partai Demokrat menganggap KLB tersebut ilegal lantaran tidak sesuai AD/ART partai.

(ryn/yla/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER