Menkes soal Vaksin: Tolong Ekspektasi Tidak Terlampau Tinggi

CNN Indonesia
Senin, 08 Mar 2021 18:26 WIB
Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin meminta publik untuk tidak terlalu banyak berharap segera bisa menjalani program vaksinasi virus corona (SARS-CoV-2).

Pasalnya menurut dia, hingga Juni mendatang, Indonesia diperkirakan baru akan menerima 24 persen atau sekitar 80 hingga 90 juta dosis dari total 426 juta dosis kebutuhan vaksin Covid-19.

"Kita mesti sadari bahwa sampai bulan Juni hanya sekitar 80-90 juta dosis vaksin yang akan kita terima atau sekitar 24 persen dari kebutuhan," kata Budi melalui konferensi video, Senin (8/3).

"Sehingga tolong, kita mesti menjaga ekspektasi masyarakat agar tidak terlampau tinggi untuk segera disuntik. Karena kita juga tidak bisa terlalu banyak menyuntik karena memang keterbatasan di sisi vaksin," ungkap Budi lagi.

Budi pun menjelaskan, sebanyak 76 persen dari sisa kebutuhan dosis vaksin corona baru akan datang ke Tanah Air pada semester dua tahun ini. Dengan begitu, dia menekankan vaksinasi baru akan masif dilakukan pada setengah tahun terakhir 2021.

Dia mengatakan vaksinasi pada semester kedua tersebut diharapkan bisa diterima sekitar 100 juta rakyat. Untuk itu, Budi meminta masyarakat bersabar dan tidak terburu-buru ingin disuntik vaksin corona.

Sehingga lebih lanjut, Budi memperkirakan kekebalan kelompok atau herd immunity setelah pelaksanaan vaksinasi gratis baru akan terpenuhi pada Maret 2022.

Berikut 7 vaksin Covid-19 yang akan diedarkan di dalam negeri berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan. (CNN Indonesia/Timothy Loen)

Kendati begitu, ia menginginkan target pencapaian herd immunity bisa dipercepat. Untuk itu Budi mengatakan vaksinasi gotong royong alias vaksinasi mandiri oleh pihak korporasi diharapkan bisa mengejar agar herd immunity lebih cepat.

"Untuk herd immunity, diharapkan kita bisa kejar 70 persen dari populasi. Dan kita harapkan itu tergantung ketersediaan vaksin yang saat ini masih baru bisa dipenuhi sampai bulan 2022," tutur dia.

"Kita sedang melakukan inisiatif baru terutama dengan mekanisme vaksin gotong royong. Sehingga kalau itu mempercepat dan mengambil porsi vaksin gratis, kita bisa mengurangi porsi yang harus di-deliver di awal tahun 2022," lanjut Budi.

(fey/nma)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK