Kemenkes Klaim Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Maret Sudah Habis
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengklaim vaksin Sinovac yang kedaluwarsa pada 25 Maret 2021 telah habis digunakan. Menurutnya, tak ada lagi vaksinasi Covid-19 menggunakan Sinovac yang akan kedaluwarsa.
Nadia memastikan pihaknya telah mendapat laporan dari seluruh provinsi yang mengadakan vaksinasi Covid-19, bahwa vaksin Sinovac yang kedaluwarsa pada Maret ini telah habis digunakan.
"Sudah habis semua dari laporan provinsi, sudah disampaikan sudah tidak ada lagi [vaksin Sinovac]," kata Nadia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (16/3).
Ia juga memastikan telah melakukan pengecekan penggunaan vaksin Sinovac yang didistribusikan ke Papua dan Jawa Barat. Dua provinsi itu disebut masih memiliki vaksin Sinovac yang akan kedaluwarsa pada Maret ini.
"Iya dari laporan provinsi sudah disampaikan tidak ada lagi, karena kita kan saat ini hampir 5,2 juta orang mendapat suntik vaksin," ucap Nadia.
Sebelumnya, vaksin Sinovac yang datang pertama kali ke Indonesia pada 6 Desember 2020 dikabarkan akan kedaluwarsa 25 Maret 2021. Jumlah vaksin Sinovac yang datang pada tahap pertama yaitu 1.200.568 vaksin jadi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut sedang melakukan evaluasi di Provinsi Papua karena mendapatkan vaksin Covid-19 Sinovac tahap pertama. Sementara di daerah lainnya, ia memastikan vaksin yang akan kedaluwarsa tersebut sudah habis digunakan.
Namun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan masih ada vaksin Sinovac yang akan kedaluwarsa. Ia memastikan vaksin tersebut akan segera digunakan dalam program vaksinasi 18 Maret.
Masa kedaluwarsa di kemasan Sinovac tercatat sampai 2023, namun dipercepat menjadi 25 Maret 2021. Percepatan itu dianggap wajar dilakukan untuk vaksin yang dikeluarkan melalui izin penggunaan darurat (EUA).