Ahli Kesehatan Wanti-wanti Lonjakan Covid Usai Mudik Lebaran

CNN Indonesia
Rabu, 17 Mar 2021 19:38 WIB
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra meminta pemerintah mengkaji kebijakan mudik Lebaran 2021.
Penumpang memasuki area Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 26 Desember 2020. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra meminta pemerintah mengkaji kembali kebijakan mudik Lebaran 2021. Sebabnya, perizinan mudik Lebaran bisa memicu lonjakan kasus Covid-19.

Hermawan juga menyinggung pelonggaran aktivitas mudik rentan memicu penyebaran kasus Covid-19, sehingga penanganan pandemi akan memakan waktu lebih panjang.

"Pemerintah sebaiknya mempertimbangkan kebijakan mudik Lebaran ini, karena dampaknya kasus akan meluas, meningkat, dan upaya kita akan semakin berat dari segi tenaga, anggaran, kelelahan dan kejenuhan akan kembali terjadi," kata Hermawan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli epidemiologi ini juga menyinggung keberadaan varian baru virus corona B117 yang lebih menularkan. Dengan dibukanya mobilitas orang maka varian baru asal Inggris tersebut bukan tidak mungkin akan menulari masyarakat secara masif.

Di samping kemunculan B117, varian baru lainnya juga perlu jadi pertimbangan pemerintah dalam menentukan kebijakan mudik Lebaran 2021. Hermawan mengatakan kemunculan varian baru Covid-19 di tengah pandemi yang belum terkendali dapat berakibat pada lonjakan kasus di kemudian hari.

"Itu yang perlu ditekankan kita harus membatasi mobilitas. Karena ini kan masih tidak terkendali dan akan mengkhawatirkan, ditambah lagi ada strain baru, sudah berkembang di beberapa wilayah dan itu kan akan lebih berisiko ya mempercepat penularan," ujarnya.

Infografis Jejak Kebijakan Setahun PandemiInfografis Jejak Kebijakan Setahun Pandemi. (CNN Indonesia/Fajrian)

Lebih lanjut, Hermawan juga meminta pemerintah tidak mengandalkan vaksin Covid-19 dalam menangani pandemi. Menurutnya, bahkan setelah selesai masa Lebaran 2021 target vaksinasi Covid-19 untuk mencapai herd immunity belum tercapai.

"Kalau kita andalkan vaksin, bahkan pada saat bulan puasa dan setelahnya vaccination rate itu masih rendah, masih jauh, sehingga cakupannya belum bisa menimbulkan kekebalan komunitas [herd immunity]," tuturnya.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan mengizinkan mudik Lebaran 2021 dengan syarat protokol kesehatan yang ketat.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan kebijakan mengizinkan mudik Lebaran ini sudah melalui pengkajian. Namun pihaknya menegaskan tetap akan melihat situasi pandemi Covid-19 ke depan.

"Yang pasti kebijakan ini sudah melalui kajian, nanti kita lihat situasinya seperti apa. Untuk kita berbicara mengenai memasuki Ramadhan saja kita masih ada waktu, kemudian memasuki mudik juga ada waktu, jadi kita lihat saja," ujar Nadia.

(mln/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER