Pesawat kargo Trigana Air Boeing 737-500 tergelincir hingga keluar landasan saat mendarat sekitar pukul 11.26 WIB, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (20/3).
Pesawat Trigana Air berisi 2 pilot, 1 teknisi, dan 1 FOO (flight operation officer). Pesawat tergelincir setelah melakukan prosedur return to base atau kembali ke bandara asal keberangkatan.
Awalnya, pesawat tujuan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar itu lepas landas sekitar pukul 11.53 WIB. Namun, selang dua menit pesawat tersebut melakukan prosedur return to base.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama (Pnb) Nandang Sukarna mengatakan tak lama setelah take off pilot memberi informasi pada petugas menara bandara bahwa ada gangguan pada mesin nomor 2.
Pesawat kemudian putar balik setelah mendapat izin dari menara kontrol. Pesawat kemudian melakukan pembuangan bahan bakar sebelum mendarat.
Namun, saat mendarat pada pukul 11.25 WIB, pesawat Trigana Air tergelincir ke arah kanan landasan. Badan pesawat tersebut kemudian menutupi landasan Bandara Halim Perdanakusuma.
Petugas ATC AirNav Indonesia Cabang Halim kemudian memberikan pelayanan darurat dan berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura II dan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma.
AirNav Indonesia kemudian menerbitkan NOTAM untuk penutupan Runway Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma dengan nomor A0693/21. Akibatnya, sejumlah penerbangan terdampak insiden tersebut.
Beberapa penerbangan yang dijadwalkan mendarat dan terbang di Bandara Halim dialihkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Pihak Angkasa Pura II kemudian mengaktifkan airport system dan mengevaluasi calon penumpang ke Bandara Soekarno-Hatta melalui jalur darat. Kementerian Perhubungan menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
(iam/fra)