Guru besar FISIP Universitas Indonesia Arbi Sanit dikabarkan meninggal dunia di RSCM Jakarta, Kamis (25/3). Arbi mengembuskan napas terakhir pada usia 81 tahun.
Ketua Pengurus Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengabarkan meninggalnya Arbi.
"Kamis, 25 Maret 2021 Mas Arbi Sanit mendahului kita, dipanggil pulang menghadap Allah SWT," kata Robikin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/3).
Dalam keterangannya, Robikin mengingat masa-masa Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) tahun 1996 dan 1997.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat demokrasi dipasung, pers dikungkung dan suara rakyat tak dihitung. Tokoh berintegritas ini tak beringsut oleh godaan, tekanan dan ancaman. Saya percaya mas Arbi memilih masa depannya sendiri," ujar Robikin.
Arbi selama dikenal sebagai pengamat politik di Indonesia.
Selain itu, Arbi juga sempat menjadi dosen ilmu politik di Universitas Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka.
Lihat juga:Bahaya di Balik Wacana Presiden Tiga Periode |
Arbi lahir di Painan, Sumatra Barat, 4 Juni 1939. Arbi merupakan alumnus FISIP UI pada 1969 dan melanjutkan program non gelar sistem politik Indonesia di Universitas Wisconsin Amerika Serikat.
Ia juga menerbitkan sejumlah buku yang terkenal di antaranya Sistem Politik Indonesia pada tahun 1981, Perwakilan Politik di Indonesia pada tahun 1985, dan Partai, Pemilu, dan Demokrasi pada 1997.
(pris/dmi/pris)