ITAGI: Rasio Manfaat AstraZeneca Lebih Besar dari Kerugian

KPCPEN | CNN Indonesia
Kamis, 25 Mar 2021 16:25 WIB
Hingga saat ini belum ditemukan kepastian sebab akibat antara penyuntikan vaksin AstraZeneca dengan peristiwa pembekuan darah dan penurunan trombosit di Eropa.
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Foto: REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Vaksin AstraZeneca dipastikan dapat digunakan oleh Badan POM yang sempat merekomendasikan penundaan sementara. Hal itu diputuskan dengan mempertimbangkan bahwa manfaat yang diberikan vaksin jauh lebih besar daripada risikonya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Kuntjoro Harimurti mengatakan, meski ditemukan beberapa kasus penggumpalan darah dan penurunan jumlah trombosit pasca pemberian vaksin di beberapa negara Eropa, hasil penelitian vaksin AstraZeneca masih menunjukkan data yang cukup aman.

"Kalau lihat dari angkanya sebenarnya sangat kecil sekali, hanya sekitar 7 kasus dari 20 jutaan vaksin AstraZeneca yang sudah disuntikkan," ujar Kuntjoro yang juga anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuntjoro menegaskan, hingga saat ini belum ditemukan sebab akibat yang pasti antara penyuntikan vaksin AstraZeneca dengan peristiwa pembekuan darah dan penurunan trombosit yang terjadi.

"Dalam ilmu epidemiologi, kita mencari hubungan antara dua hal. Dalam hal ini, satu halnya adalah penyuntikan vaksin AstraZeneca, yang kedua adalah kejadian efek samping tersebut. Sebenarnya kalau mau fair kita harus melihat berapa sebenarnya kejadian pembekuan darah dengan penurunan trombosit tersebut pada populasi yang tidak atau sudah divaksinasi AstraZeneca," paparnya.

Dalam dunia kedokteran khususnya bidang epidemiologi, lanjut Kuntjoro, yang paling dipertimbangkan adalah risk-benefit ratio dari sebuah kasus. Jika manfaatnya lebih tinggi dibanding risiko, maka penggunaan obat atau vaksin tetap dianjurkan. Hal ini juga sesuai dengan rekomendasi WHO.

Saat ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Badan POM telah kembali melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca. Kuntjoro berharap, masyarakat mendukung langkah tersebut.

"Masyarakat harusnya percaya kepada keputusan pemerintah menggunakan vaksin AstraZeneca karena hal itu sudah pasti melalui kajian yang mendalam dan sudah mempertimbangkan manfaat serta risikonya," katanya.

Lebih lanjut Kuntjoro menjelaskan bahwa masyarakat tak perlu memilih jenis vaksin karena tergantung pada ketersediaan. Menurutnya, lebih bijak untuk mengetahui indikasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI agar dapat mewaspadainya.

"Saya menyarankan untuk tidak menolak namun tetap waspada untuk memperhatikan kejadian ikutan pasca-imunisasinya sehingga kalaupun misalnya terjadi efek samping, bisa segera diatasi," kata Kuntjoro.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER