FOTO: MRT Jakarta Ramah Sepeda Non-Lipat

Penumpang membawa sepeda non-lipat ke dalam kereta MRT di Jakarta, Minggu (28/3). PT MRT Jakarta telah mengizinkan sepeda non-lipat memasuki gerbong kereta pada Senin hingga Jumat di luar jam sibuk pukul 07.00-09.00 dan pukul 17.00-19.00 WIB. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Sementara pada Sabtu dan Minggu, sepeda non-lipat diperbolehkan masuk selama jam operasional kereta seperti sepeda lipat sebelumnya. Namun kebijakan itu baru berlaku di Stasiun Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Bundaran HI. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Ketentuan sepeda lipat yang diizinkan adalah sepeda reguler yang tidak melewati ukuran 200 cm x 55 cm x 120 cm dengan lebar ban maksimal 150 cm. Pihak MRT membatasi hanya satu gerbong yang dapat dimasuki sepeda non-lipat. Selain itu, dalam satu gerbong itu maksimal diisi oleh empat sepeda. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Pemprov DKI secara bertahap menyiapkan tangga semacam rel untuk memudahkan sepeda melintas dan tempat parkir. Termasuk tempat transit singgah ketika mengambil kartu. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub Riza Patria telah menjajal kebijakan tersebut dengan membawa sepeda non lipat ke MRT pada Rabu (24/3). "Ya kan kita memberikan kesempatan bagi masyarakat menjadikan sepeda tidak hanya sebagai alat olahraga, alat rekreasi, tapi juga sebagai alat transportasi," ujar Riza. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Wagub Riza memastikan kebijakan sepeda non lipat masuk MRT itu tak akan mengganggu penumpang lain, khususnya pada jam-jam sibuk. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Akses sepeda non lipat ini telah dikaji Pemprov DKI sejak 2 tahun lalu dengan belajar dari kota-kota di dunia yang sudah menyediakan fasilitas serupa. (CNN Indonesia/Andry Novelino)