Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengunjungi Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mengetahui langsung kondisi pasca ledakan bom di sekitar tempat tersebut pada Senin (29/3).
Yaqut meminta kepada Uskup Agung Makassar Mgr John Liku Ada' untuk menenangkan jemaatnya. Yaqut berharap para jemaat di gereja tersebut tak khawatir dan tetap menjalankan ibadah seperti biasa meski telah menjadi sasaran pengeboman.
"Beribadahlah seperti biasa, jangan ketakutan, kita akan lawan, hadapi kelompok-kelompok yang melakukan teror itu," kata Yaqut dalam keterangan resminya, Senin (29/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi, Yaqut langsung berkeliling mengecek sejumlah titik di lingkungan gereja. Ia mengecam keras aksi bom bunuh diri yang menewaskan dua orang pelaku itu.
"Saya ke sini menyampaikan keprihatinan dan simpati ke Gereja Katedral dan para jemaat. Kita semua berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali," ujar Yaqut.
Yaqut juga menegaskan pekerjaan untuk memerangi teror dan radikalisme bukanlah sebuah tugas yang ringan. Untuk itu, dia mengajak semua pihak untuk bekerja sama melawan musuh bersama tersebut.
Ia juga berharap para pemuka agama terus berdakwah dengan mengutamakan jalan yang damai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dengan jalan itu, kata dia, agama hakikatnya ditempatkan pada fungsinya, yakni menebarkan kedamaian serta kasih sayang.
"Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan teror. Saya berharap nilai-nilai ini terus disampaikan oleh para tokoh agama," tutur dia.
Selain mengunjungi Gereja Katedral, Menag juga menemui sejumlah korban luka bom di rumah sakit dan memberikan santunan sebagai tanda cinta kasih. Dia berharap, para korban mendapat perawatan terbaik dan segera pulih.
"Saya sangat bersimpati dan memberikan dukungan moral agar mereka diberi ketabahan dan segera sehat kembali," kata Yaqut.
Peristiwa bom bunuh diri di sekitar Gereja Katedral, Makassar terjadi pada Minggu (28/3) pagi kemarin. Kejadian itu mengakibatkan 20 orang mengalami luka-luka, terdiri dari masyarakat dan petugas keamanan gereja.
Diketahui, ledakan terjadi pasca-misa kedua berlangsung. Sebagian umat yang mengikuti ibadah sudah pulang ke rumah masing-masing.
(rzr/pris)