Diadang Cuaca Ekstrem, Doni Monardo Putar Jalur ke Larantuka

CNN Indonesia
Senin, 05 Apr 2021 12:48 WIB
Pesawat yang membawa Kepala BNPB Doni Monardo ke Larantuka, NTT, batal terbang karena cuaca ekstrem. Perjalanan akhirnya disiasati dengan melewati jalur darat.
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo membatalkan penerbangan dari Bandara Maumere ke Larantuka untuk menuju lokasi bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Doni menyebut cuaca esktrem tidak memungkinkan untuk pendaratan pesawat di Larantuka. Ia pun memutuskan menggunakan jalur darat dari Maumere. Jalur tersebut bisa ditempuh selama kurang lebih 3 hingga 5 jam, tergantung kondisi jalan dan cuaca.

"Seharusnya sekarang akan terbang lagi ke Larantuka setelah refueling, tapi cuaca di Larantuka tidak memungkinkan. Sehingga kami putuskan menggunakan rute jalur darat," kata Doni melalui rekaman video setelah tiba di Maumere, Nusa Tenggara Timur, Senin (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doni juga mengatakan, pihaknya tengah memastikan penyebrangan ke Pulau Adonara yang terdampak cuaca ekstrim bisa dilakukan hari ini. Sebab jika tidak pihaknya mesti menunda hingga cuaca benar-benar membaik dan kapal bisa kembali melakulan penyebarangan.

Sebab kata Doni, dari informasi yang disampaikan otoritas pelabuhan penyeberangan setempat, cuaca buruk masih berpotensi terjadi sehingga pelayaran belum sepenuhnya dapat dilakukan.

"Penyeberangan akan melihat situasi apakah masih bisa menyeberang hari ini atau tidak, kalau tidak maka kami akan menunggu sampai cuaca bagus," kata Doni.

Dalam kesempatan itu, Doni juga mengatakan perjalanan ke Maumere sedianya telah dijadwalkan pada Minggu (4/5) malam. Namun cuaca ekstrem di bandara Maumere menyebabkan pesawat tidak bisa mendarat, sehingga penerbangan pun digeser ke 05.00 WIB dari Bandara Halim Perdanakusuma.

"Kami dari BNPB sudah merencanakan akan terbang semalam ke Larantuka tapi cuaca dikatakan tidak bisa karena sangat membahayakan," kata dia.

Doni menambahkan, BNPB juga telah menyampaikan prediksi cuaca ekstrem di NTT sejak 2 April lalu. BMKG telah menyatakan akan munculnya badai siklom tropis yang melanda sejumlah wilayah Timur Indonesia.

"Tanggal 4 dini hari kita dapat laporan sejumlah daerah terdampak sangat parah akibat badai tersebut, hujan lebat dan juga diikuti cuaca ekstrem dan juga gelombang yang sangat tinggi sekali," kata dia.

Sejauh ini, kata Doni, ada tiga wilayah yang dilaporkan menerima dampak cukup parah akibat cuaca ekstrim ini, yakni di Pulau Adonara, Lembata, dan Alor.

"Kemudian di daratan timur itu Malaka ya," kata Doni.

Dalam kunjungannya, Doni telah menyiapkan sejumlah bantuan untuk para korban banjir bandang ini.

Rincian jenis bantuan yang dikirimkan berupa, makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, alat tes cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar dan masker medis 1.000 lembar.

"Bersama dengan pesawat juga ada barang-barang logistik yang dibutuhkan seperti selimut, makanan siap saji hingga obat-obatan," jelas Doni.

(tst/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER