Kebakaran Tanah Abang Padam, Api Diduga Akibat Arus Pendek

CNN Indonesia
Kamis, 08 Apr 2021 20:29 WIB
Wali Kota Jakarta Pusat mengatakan setidaknya 136 lapak dan 40 kios hangus terlalap api dalam kebakaran pasar di Tanah Abang, Kamis sore.
Petugas melakukan penanggulangan kebakaran pasar di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis sore (8/4/2021). (CNNIndonesia/Yogi Anugrah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan dugaan sementara penyebab kebakaran yang terjadi di Pasar Kebon Melati, Tanah Abang, Kamis (8/4) adalah karena arus pendek listrik.

"Berdasarkan informasi yang masuk itu disebabkan karena adanya korsleting arus listrik yang menimbulkan ada letupan dan menyebabkan percikan api dan mengenai ke salah satu lapak buah, atau kelontong, baru merambat," kata Dhany di lokasi kebakaran, Kamis (8/4) malam.

Ia mengatakan setidaknya ada 136 lapak dan 40 kios yang hangus terbakar dilahap si jago merah. Ia juga menyebut tidak ada korban jiwa maupun rumah warga yang terbakar akibat peristiwa itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan area PD Pasar Jaya. Ada rencana kemungkinan akan menata kembali pasar yang terbakar, hasil koordinasi tadi dengan Dirut Pasar Jaya yang juga hadir, direncanakan ada penataan pasar yang kebakaran ini," ucap dia.

Direncanakan ada penataan pasar yang kebakaran iniWali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma

Terpisah, Humas Damkar, Mulat Wijayanto menyatakan ada 17 unit pompa dan 85 personel pemadam kebakaran yang turun untuk menangani peristiwa itu.

Ia menyebut, hingga pukul 19.05 WIB, petugas tengah dalam proses pendinginan.

"Kerugian kurang lebih 1 Milyar. Saat ini masih dalam proses pendinginan. Hambatannya seperti akses jalan sempit, kondisi jalan menuju TKP macet, dan sumber air Jauh dari TKP," kata Mulat dalam keterangannya.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, listrik sekitar masih padam, petugas maupun mobil pemadam juga masih bersiaga di sekitar lokasi kebakaran.

(yoa/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER