BMKG Peringatkan Dampak Siklon Surigae di Makassar-Papua

CNN Indonesia
Selasa, 20 Apr 2021 15:36 WIB
BNPB mengatakan di sejumlah wilayah terdampak siklon Surigae akan ada potensi gelombang dengan ketinggian antara 1,25-2,5 meter.
Ilustrasi. Gelombang tinggi. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan dampak siklon tropis Surigae di sejumlah wilayah Timur mulai dari Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, hingga Papua dalam waktu 24 jam ke depan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan di sejumlah wilayah itu, siklon tropis berpotensi membuat gelombang dengan ketinggian antara 1,25-2,5 meter.

"BMKG memprakirakan dampak Surigae terhadap cuaca wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan. Gelombang berpotensi dengan tinggi 1,25 - 2,5 meter berpotensi terjadi di di beberapa kawasan," kata Jati dikutip dari situs resmi BNPB, Selasa (20/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Makassar bagian Utara, secara rinci siklon Suragae akan berdampak di perairan Kepulauan Sangihe, perairan selatan Kepulauan Talaud, perairan Kepulauaun Sitaro, perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku bagian Utara, perairan Barat dan Utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara, Papua Barat, hingga Papua.

Jati mengatakan gelombang dengan ketinggian 2.5-4.0 meter juga berpeluang terjadi di Perairan Utara, Kepulauan Talaud, dan Samudera Pasifik Utara Halmahera.

Jati mengatakan, pada Rabu (21/4) pukul 07.00 WIB, Surigae diprediksi berada di Samudera Pasifik timur Filipina atau sekitar 1.530 km sebelah utara Tahuna. Dilihat dari arah pergerakan, katanya, siklon terpantau bergerak dari Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan 95 km/jam. Namun, intensitas siklon ini diprediksi melemah dalam 24 jam ke depan.

"Siklon terpantau bergerak dari barat laut menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan 95 km/jam," kata Jati.

Sementara itu, BMKG juga merilis potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang.

Peringatan dini cuaca hingga seminggu ke depan itu akan terjadi di sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua Barat. Jati pun mengimbau agar BMKG di setiap daerah segera berkoordinasi dengan BPBD untuk memberi peringatan dini.

"Koordinasi ini bertujuan, salah satunya untuk mendapatkan masukan analisis peringatan dini cuaca serta kesiapsiagaan sehingga peringatan dini kepada masyarakat dapat dilakukan sejak dini," katanya.

(thr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER