Strategi Vaksinasi Seniman Untuk Pulihkan Ekonomi Kreatif

KPC PEN | CNN Indonesia
Selasa, 20 Apr 2021 19:40 WIB
Vaksinasi para pekerja seni dan pelaku ekonomi kreatif. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), memfasilitasi pekerja seni untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Senin (19/4) kemarin. Upaya tersebut diharapkan dapat menggeliatkan kembali bisnis di sektor ekonomi kreatif, yang pada akhirnya dapat memicu sektor perekonomian lainnya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan pemberian vaksinasi bagi pekerja seni ini bisa dilakukan dengan beberapa jalur. Pertama, melalui asosiasi profesi pekerja seni yang nantinya mendata para anggotanya.

"Kedua, bisa melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang nantinya akan dijadwalkan Dinas Kesehatan setempat untuk mendapatkan vaksinasi," terangnya dalam acara Dialog Produktif bertema Gerak Aktif Pemerintah Vaksinasi Pekerja Seni, yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Selasa (20/4).

Vaksinasi pekerja seni menurut Siti, sudah termasuk dalam perhitungan 17 juta pekerja publik yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua oleh pemerintah. Sehingga vaksinasi untuk pekerja seni ini tidak mengganggu pelaksanaan vaksinasi bagi golongan lansia.

"Untuk pekerja seni memang kita dorong melakukan vaksinasi di sentra-sentra vaksinasi yang besar seperti di Istora. Sehingga fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas fokus melayani vaksinasi lansia," kata Siti.

Henky Manurung, Staf Ahli Manajemen Krisis Kemenpareraf menambahkan, ada 60 ribuan pekerja seni dan hampir 50 ribu pekerja ekonomi kreatif yang terdata. Dia mengatakan, pihaknya sudah menginformasikan dan mengkondisikan agar Dinas Pariwisata menyuplai data peserta dengan harapan nanti menjadi data bersama.

"Dengan melaksanakan vaksinasi pada sektor ekonomi kreatif ini, akan menambah keyakinan pelaku ekonomi bahwa sektor ini aman. Selain itu tingginya minat pelaku usaha ekonomi kreatif untuk vaksinasi juga suatu pertanda positif," pungkas Henky.

Sementara itu, terkait dengan ketersediaan vaksin, Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma, menyebutkan untuk mencapai herd immunity, kebutuhan vaksinnya mencapai 426 juta dosis.

"Kemarin sudah datang kembali Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 6 juta dosis, totalnya kini ada 59,5 juta dosis dari komitmen 140 juta dosis vaksin dari Sinovac," ujarnya.

Dengan kedatangan vaksin tersebut, suplai dari Bio Farma bisa mencukupi untuk melaksanakan vaksinasi tahap kedua.

"Kami juga sudah mendistribusikan 20 juta dosis ke seluruh Indonesia sejauh ini dan angka vaksinasi hingga saat ini mencapai 17 juta dosis. Kita masih ada stok sebanyak 15 juta dosis lagi yang menunggu slot rilis dari Badan POM," kata Bambang.

(osc)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK