TNI Jaga Ketat Markas Usai Kedatangan Jenazah Kabinda Papua
Aparat TNI menjaga ketat areal sekitar Markas Komando Batalion Infanteri 754 Raider Eme Neme Kangasi di Distrik Kuala Kencana sejak kedatangan jenazah Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI IGP Dani Nugraha Karya.
Jenazah petinggi BIN di Bumi Cenderawasih itu dievakuasi dari Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono sebelumnya menyebut pelaku penembakan merupakan kelompok Lekagak Telengen.
"Dari laporan yang saya terima pelaku penembakan terhadap korban berasal dari kelompok Lekagak Telengen," ujarnya, Senin (26/4).
Atas insiden tersebut, belum ada pernyataan dari kelompok sipil bersenjata--yang biasa disebut pemerintah dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
CNNIndonesia.com telah mengkonfirmasi tuduhan dan insiden penembakan tersebut ke Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom. Tapi hingga kini belum ada jawaban.
Adapun belasan jurnalis yang hendak meliput upacara penghormatan jenazah almarhum Brigjen IGP Dani Nugraha Karya hanya bisa menunggu berjam-jam di luar Markas Yonif 754/ENK lantaran tidak diberikan akses untuk masuk.
"Perintah pimpinan, wartawan tidak diperbolehkan masuk untuk meliput," demikian penyampaian seorang prajurit yang bertugas menjaga Pos Masuk Mako Yonif 754/ENK seperti dikutip Antara.
Kabinda Papua Brigjen IGP Dani Nugraha Karya tewas tertembak gerombolan bersenjata di Kampung Dambet, Beoga, Puncak pada Minggu (25/4). Jenazah dievakuasi ke Timika pada Senin pagi sekitar pukul 08.30 WIT menggunakan helikopter Caracal TNI AU.
Jenazah Brigjen IGP Dani Nugraha Karya langsung diturunkan di helipad Mako Yonif 754/ENK.
Istri dan keluarga terdekat almarhum dilaporkan sudah tiba di Timika dari Makassar.
Sebelum diberangkatkan ke Jakarta dengan penerbangan dari Timika Senin (26/4) siang, akan digelar upacara penghormatan dipimpin langsung oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo.