2 Pekan Ramadan, 1,7 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek

CNN Indonesia
Rabu, 28 Apr 2021 15:56 WIB
Ilustrasi arus kendaraan. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 1,7 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek jelang pemberlakuan pelarangan mudik pada 6-17 Mei. Artinya, belum ada kenaikan volume kendaraan.

"1,7 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek pada periode dua minggu bulan Ramadhan (12-25 April 2021)," ucap Corporate Communications and Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/4).

Angka tersebut, katanya, merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur).

Dengan angka itu, ia menyebut belum ada kenaikan volume lalin yang dialami Jasa Marga sepanjang bulan Ramadhan. Jika dibandingkan dengan volume lalin sebelum Ramadhan, ia berkata angka tersebut mengalami penurunan sampai 10,5 persen.

"Dibandingkan dengan lalin normal periode Maret 2021 sebesar 1,9 juta kendaraan," ucap dia.

Meski demikian, Jasa Marga mengaku akan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat pada seluruh aktivitas pelayanan di jalan tol, termasuk di Rest Area.

Terpisah, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Joni Martinus menyebut selama memasuki masa pengetatan mudik pihaknya memberangkatkan rata-rata 26 ribu penumpang per hari. Sedangkan, kapasitas tiket yang disediakan selama masa pengetatan mudik yaitu sebanyak 49 ribu.

"Okupansi atau keterisian penumpang periode tanggal 22 April sampai dengan 26 April hanya mencapai 55 persen saja dari total tiket yang KAI sediakan atau memberangkatkan sebanyak rata-rata 26 ribu pelanggan per hari," ucap dia, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/4)

Ia juga mengatakan untuk penjualan tiket keberangkatan 27 April sampai 5 Mei sudah mencapai 37 persen atau mencapai rata-rata 18 ribu pelanggan per hari.

Adapun jurusan yang paling banyak diminati di antaranya, Bandung - Surabaya, Gambir - Solo Balapan, Pasar Senen - Purwosari, Pasar Senen - Malang, Pasar Senen - Purwosari, dan Pasar Senen - Surabaya Gubeng.

Joni menjelaskan, PT KAI mengikuti arahan Addendum SE 13 tahun 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ia mengklaim, sampai saat ini, penumpang KAI belum ada yang melakukan pelanggaran prokes tersebut.

"Sejauh ini berjalan optimal," ucap dia.

Diketahui, pemerintah mulai memberlakukan pengetatan mudik sejak 22 April sampai 5 Mei 2021. Setelah itu, statusnya masuk masa larangan mudik pada 6-17 Mei. Pengetatan mudik kembali dilakukan pada 18 Mei sampai 24 Mei 2021.

Meski demikian, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga memprediksi tujuh persen warga Indonesia yang masih nekat untuk mudik tahun ini meskipun sudah diterapkan pelarangan.

(yla/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK