Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membeberkan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sebanyak 95 orang menjadi korban meninggal akibat aksi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Rinciannya, 59 orang merupakan masyarakat sipil, 27 prajurit TNI, dan 9 orang sisanya merupakan anggota Polri.
"Seluruhnya 95 orang (meninggal), itu dengan tindakan yang sangat brutal," kata Mahfud dalam rekaman suara yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, di luar korban yang meninggal terdapat juga korban yang mengalami luka berat akibat tindakan KKB. Kata Mahfud, total ada 110 korban yang mengalami luka-luka setelah diserang KKB dalam kurun waktu tiga tahun ini.
"Masyarakat atau warga sipil 53 orang terluka teraniaya, dianiaya, TNI 51 orang, dan Polri 16 orang," kata dia.
Bahkan, kata Mahfud, kelompok separatis yang kini diberi label teroris itu juga kerap menyebarkan video aksi kekerasan yang mereka lakukan.
"Nah, mereka terus melakukan tindak kekerasan dan perbuatannya itu membunuh, membakar rumah, membakar pesawat, menggorok leher orang, dokter dibakar di pinggir jalan, pegawai KPU dipenggal lehernya, lalu menantang bikin video nantang, 'ke sini TNI Polri saya potong lehermu, saya ajak perang kamu'. Itu yang terjadi," jelas Mahfud.
Meski begitu, Mahfud mengklaim selama ini pemerintah kerap bersabar dan berlaku wajar terhadap seluruh perilaku dan tindak kekerasan yang dilancarkan para KKB ini.
Pemerintah, kata dia, selalu berupaya menyelesaikan persoalan konflik tersebut agar tidak mencederai hak asasi manusia.
"Kita (pemerintah) tetap berpedoman menjaga hak asasi manusia," tegasnya.
(tst/psp)