Polres Bantul hingga saat ini masih melacak identitas R, sosok laki-laki yang disebut kenalan sekaligus pemberi saran kepada NA (25), tersangka kasus sate beracun di Bantul.
R sebelumnya disebut sebagai sosok yang menyarankan NA untuk membeli dan mencampurkan kalium sianida (KCN) ke bumbu sate sebelum diberikan kepada Tomi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bantul AKP Ngadi menuturkan jajarannya masih berupaya mencari keberadaan R sejak awal penangkapan NA, Jumat (30/4) lalu. Keterlibatan R telah dibeberkan tersangka sejak proses penyidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Ponsel R] mati sejak Sabtu, setelah NA ketangkap. Kontaknya sudah didapat, tapi mati HP-nya. Kalau mati kan untuk mengakses data sulit juga. Mungkin karena di medsos kan sudah viral," kata Ngadi saat dikonfirmasi, Rabu (5/5).
Bahkan, pihaknya juga kesulitan menggali identitas R melalui NA. Ngadi menjelaskan betapa tertutupnya sosok yang disebut pelanggan salon tersangka ini.
"Keterangan dari NA, dia (R) tidak pernah memberikan alamat rumahnya. Namun menurut NA, R ini pingin tahu banyak tentang NA. Tapi R ini tertutup. Dia pingin tahu banyak tentang NA tapi NA pingin tahu banyak tentang R kesulitan," papar Ngadi.
Begitu pula soal kehidupan pribadi, profesi, dan lainnya. Berdasarkan keterangan NA, R tak pernah mengungkapkannya pada tersangka.
Keduanya selama berinteraksi pun hanya saat bertemu di salon tempat NA bekerja. Belum ada jejak-jejak lain yang bisa ditelusuri.
"Tidak lewat HP, ngobrol-ngobrol mereka," sambungnya.
Di satu sisi, Ngadi melanjutkan, pihaknya juga tidak mau mengesampingkan kemungkinan bahwa R ini merupakan sosok ciptaan atau imajinasi NA belaka.
"Bisa jadi seperti itu, untuk menghilangkan ini, supaya biar ringan [hukuman] atau bagaimana," pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, jajaran Polres Bantul menangkap NA (25), warga asli Majalengka, Jawa Barat di kediamannya, Jalan Potorono, Cempokojajar, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Jumat (30/4).
Sosok NA diduga menjadi pihak yang bertanggungjawab atas kasus kematian Naba Faiz, warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Minggu (24/4), yang meninggal usai menyantap sate beracun yang dititipkan NA kepada Bandiman (47), pengemudi ojek online (ojol) ayah korban.
Berdasarkan penyidikan sementara, petugas menduga Naba adalah korban salah sasaran. NA melalui Bandiman sebenarnya berniat mengirimkan paket sate beracun tersebut kepada Tomi, sosok yang disebut telah menyakiti hati tersangka.
Hasil penyidikan juga mengungkap bahwa NA disebut mendapatkan arahan untuk membeli dan mencampurkan kalium sianida (KCN) ke bumbu sate dari sosok berinsial R.
Kepada NA, R berujar kalium sianida memberikan dampak mules atau mencret saat dikonsumsi.
(kum/psp)