Demokrat Klaim Elektabilitas Naik Berkat AHY Tangkal Moeldoko

Partai Demokrat menganggap keberanian Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melawan Moeldoko yang sempat menghelat Kongres Luar Biasa ilegal memberikan dampak positif yang signifikan. Salah satunya kenaikan elektabilitas Partai Demokrat.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan itu merujuk dari hasil survei Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Dalam survei, elektabilitas Demokrat sebesar 11,3 persen, berada di urutan kedua setelah PDIP dengan 24 persen.

"Keberhasilan Partai Demokrat melewati terpaan badai ini menunjukkan kualitas kepemimpinan Mas Ketum AHY sebagai nakhoda yang handal," kata Kamhar lewat pesan singkat, Kamis (6/5).

Kamhar menilai ada 4 hal penting dari kepemimpinan AHY yang membuat elektabilitas Demokrat meroket berdasarkan hasil survei LP3ES.

Pertama, kecepatan AHY merespons persoalan dan mengambil keputusan. Kedua, ketepatan memilih strategi dalam mengajak publik termasuk media massa dalam misi mengontrol demokrasi.

"Tiga, keberanian di mana yang dihadapi adalah KSP Moeldoko, purnawirawan Jenderal yang berada di kekuasaan," kata Kamhar.

Keempat, kemampuan AHY dalam membangun dan menjaga soliditas kader. Terutama ketika diterpa isu perpecahan.

Terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan partainya kini menjadi harapan baru masyarakat. Dia bicara demikian merujuk dari elektabilitas Partai Demokrat yang naik tinggi.

Menurut Herzaky, Demokrat selama ini telah banyak menyerap aspirasi masyarakat dari berbagai lapisan. Demokrat konsisten melakukan itu hingga mendapat respons positif dari masyarakat yang tercermin dalam peningkatan elektabilitas.

"Demokrat kini menjadi harapan baru bagi rakyat Indonesia, dalam memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat," katanya lewat pesan singkat.

Sebelumnya, LP3ES merilis hasil survei elektabilitas partai dan tokoh politik pada Rabu (5/5). Dalam hasil survei, PDIP menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi yakni 24 persen. Diikuti Partai Demokrat 11,3 persen, Gerindra 9 persen, Golkar 7,4 persen, PKS 5,6 persen, NasDem 2,8 persen, PKB 2,4 persen, PAN 2,2 persen dan PPP 1 persen.

Elektabilitas Demokrat terbilang naik tinggi lantaran hasil Pemilu 2019 lalu hanya meraih 7,77 persen suara nasional. LP3ES melakukan survei itus epanjang 8-15 April terhadap 1.200 responden di 34 provinsi.