90 Persen Siswa Ikut Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Yogya

CNN Indonesia
Minggu, 09 Mei 2021 13:23 WIB
Sebanyak 80-90 persen siswa menghadiri uji coba sekolah tatap muka di Yogyakarta untuk siswa SD dan SMP. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budhi Asrori menyatakan uji coba sekolah tatap muka di Yogyakarta untuk siswa SD dan SMP selama hampir dua pekan dihadiri sekitar 80 persen-90 persen siswa.

Ia menyebut walau tak diwajibkan menghadiri sekolah tatap muka, namun tingginya kehadiran siswa dinilai menjadi salah satu indikasi uji coba belajar fisik berjalan dengan baik.

"Hampir sebagian besar siswa mengikuti kegiatan uji coba sekolah tatap muka. Memang, siswa tidak dipaksakan untuk mengikutinya, tetapi ternyata banyak yang memilih mengikuti uji coba," katanya seperti dikutip dari Antara, Minggu (9/5).

Ia kemudian mencontohkan beberapa sekolah, seperti SD Serayu yang dalam satu angkatan kelas memiliki total 121 siswa dan 100 murid menghadiri uji coba tatap muka.

Begitu pula SMP Negeri 1 Yogyakarta, dari 253 siswa kelas 7 yang tidak hadir hanya 17 siswa, dan di kelas 8 yang tidak masuk sebanyak 40 siswa dari total 274 siswa.

"Uji coba sekolah tatap muka ini merupakan layanan yang disiapkan sekolah dan siswa yang mengikutinya pun harus atas persetujuan orang tua," katanya.

Khusus untuk penerapan protokol kesehatan covid-19, ia mengatakan sekolah sudah memiliki standar operasional prosedur, seperti pengecekan suhu dua kali saat siswa datang dan saat akan pulang sekolah.

Siswa juga diwajibkan untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, dan duduk di tempat duduk yang sudah ditetapkan. Pembatasan jumlah siswa pun diterapkan untuk memastikan protokol jaga jarak.

"Pada dasarnya, saat siswa sudah ada di kelas, justru tidak ada terlalu banyak pergerakan. Mungkin hanya izin ke toilet saja. Ini menjadi bagian dari protokol kesehatan yang bagus," imbuh dia.

Dia juga memastikan proses penjemputan pulang sekolah diatur secara ketat agar tidak terjadi kerumunan. "Kami pun meminta sekolah untuk melakukan semacam skrining kesehatan tiap hari ke siswa dan orang tua siswa," katanya.

Setiap hari, sekolah akan menanyakan status atau kondisi kesehatan siswa dan anggota keluarga yang tinggal satu rumah dengan siswa.

"Jika siswa atau ada anggota keluarga lain yang sakit, maka siswa diminta tidak datang ke sekolah," katanya.

Berbagai upaya tersebut dilakukan agar tidak muncul klaster penularan covid-19 dari proses uji coba sekolah tatap muka.

Sedangkan untuk materi pembelajaran yang diajarkan selama sekolah tatap muka lebih diarahkan pada pendidikan karakter sebagai upaya relaksasi bagi anak agar nantinya kembali terbiasa belajar di sekolah.

"Selama pandemi, mereka hanya bersekolah dari rumah melalui zoom. Saat uji coba ini, maka siswa dibiasakan kembali untuk menjalani kegiatan di sekolah. Makanya, lebih banyak pada pembentukan karakter," katanya.

Kegiatan uji coba sekolah tatap muka akan dilanjutkan usai libur Lebaran. "Untuk jumlah sekolah yang akan mengikutinya memang masih akan dievaluasi. Apakah akan ditambah atau cukup dilakukan di lima SD dan lima SMP dulu seperti sekarang," tandas Budhi.

(wel/bir)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Ledakan di SPBU, 8 Orang Luka

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK