Kepolisian telah memutar balik 18.227 kendaraan di sejumlah posko penyekatan larangan mudik Lebaran sejak tanggal 6 Mei hingga Senin (10/5) siang.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.696 di antaranya merupakan kendaraan roda dua atau sepeda motor," demikian mengutip data Polres Metro Kabupaten Bekasi, Senin (10/5).
Lihat juga:FOTO: Jebolnya Benteng Penyekatan Mudik |
Sementara itu, untuk mobil pribadi ada 3.242 yang diputarbalikkan. Kemudian sebanyak 147 travel/elf, 53 bus, 36 truk, 27 mobil pickup, 17 mobil box, delapan bajaj, hingga satu ambulans juga telah diputarbalikkan selama larangan mudik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih merujuk data, lokasi tempat kendaraan diputar balik paling banyak berada di Jalur Pantura Kedungwaringin, yang merupakan perbatasan Kabupaten Bekasi dan Karawang. Di sana, petugas tercatat telah memutarbalikkan 13.684 kendaraan.
Sementara itu, petugas paling sering memutarbalikkan kendaraan pada pukul 21.00 WIB hingga 24.00 WIB. Selama periode waktu tersebut, petugas memutarbalikkan 6.935 kendaraan.
Kemudian, pada pukul 24.00 WIB-03.00 WIB memutarbalikkan 4.232 kendaraan, serta pada pukul 03.00 WIB-06.00 WIB memutarbalikkan 2.483 kendaraan.
Sampai dengan Senin siang, petugas terpantau masih bersiaga menjaga Jalur Pantura Kedungwaringin.
Namun demikian, tidak ada penjagaan khusus di lokasi tersebut. Padahal di lokasi ini, ribuan pemudik menggunakan sepeda motor membobol barikade pada Minggu malam.
![]() |
Sementara itu, Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi mengatakan pemudik yang menggunakan sepeda motor mendekati Lebaran 2021 terus meningkat bahkan mencapai 200 persen dibanding hari biasa.
"Kalau tadi malam sangat signifikan, peningkatan 100 sampai 200 persen, dibanding dengan hari biasa," kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi di Cirebon, Senin, seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor dari hari ke hari terus meningkat, terutama ketika memasuki malam hingga dini hari, di mana mereka bergerak dengan bergerombol.
Terkait kebijakan larangan mudik, Syahduddi menerangkan pada Minggu malam hingga Senin dini hari telah memutar balikkan sebanyak 6.000 sepeda motor pemudik yang melintas di pos penyekatan Weru.
Meskipun demikian, dia memprediksi gelombang pemudik yang menggunakan sepeda motor akan terus bertambah, meskipun pemerintah telah resmi melarang mudik Lebaran 2021.
"Kami perkirakan nanti malam juga akan terjadi peningkatan arus kendaraan yang mengarah ke Jateng melalui arteri dan kami sudah siapkan cara bertindak, agar mereka tidak lolos dari penyekatan," tuturnya.
Syahduddi menambahkan untuk mengantisipasi adanya pemudik yang bergerombol, pihaknya telah mempersiapkan dan menambahkan personel jaga terutama di pos penyekatan Weru.
"Dari semula hanya 30-an orang, kita tambah menjadi 150 petugas," katanya.