Sebanyak 13 anak buah kapal berkewarganegaraan Filipina yang melakukan bongkar muatan di Cilacap, Jawa Tengah dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) varian baru asal India, yakni B.1617.2. Sempat ada 14 yang positif Covid-19, namun satu orang meninggal dunia usai dirawat.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan kini belasan ABK tersebut kini diisolasi dan diberi perawatan di RSUD Cilacap.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes terhadap 13 anak buah kapal berkewarganegaraan Filipina yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah varian India B.1617.2," ujar Tatto mengutip Antara, Sabtu (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tatto mengatakan pihaknya juga akan melakukan tindakan tes, penelusuran, serta perawatan (testing, tracing, treatment) terhadap tenaga kesehatan dan pegawai RSUD Cilacap yang menangani para ABK.
Jika ada pegawai yang dinyatakan positif, maka akan diisolasi secara terpusat. Langkah itu dilakukan guna menekan laju penularan.
"Tracing, testing, dan treatment (3T) juga akan dilakukan bagi semua kontak erat dari tenaga kesehatan dan karyawan yang terkonfirmasi positif," katanya.
Terpisah, Sekda Kabupaten Cilacap Farid Ma'ruf mengatakan 2 dari 13 ABK yang positif terinfeksi varian baru corona asal India sudah sembuh. Sementara 11 lainnya masih dirawat di RSUD Cilacap.
"Kelihatannya yang sembuh sudah dipulangkan ke negaranya. Kalau kapalnya sudah dibawa ke Singapura," katanya.
Mulanya, kapal berbendera Panama, MV Hilma Bulker dan diawaki 20 warga negara Filipina membawa muatan gula rafinasi dari India. Mereka lalu bongkar muatan di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.
Saat tiba di Cilacap pada 25 April 2021 sekitar pukul 16.00 WIB, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II-A Cilacap melakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan terhadap anak buah kapal tersebut. Para ABK terlihat tampak tidak sehat.
Hasil tes antigen menunjukkan 20 awak kapal positif Covid-19, sehingga harus menjalani tes swab PCR di Rumah Sakit Pertamina Cilacap. Hasil pemeriksaan PCR yang diterima pada 26 April 2021 pukul 17.14 WIB, menunjukkan bahwa tiga ABK positif tertular Covid-19.
Selanjutnya, petugas KKP Kelas II-A Cilacap melakukan pengambilan sampel genome dari tiga ABK terkonfirmasi positif tersebut untuk dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI pada 28 April.
Pada 30 April hingga 4 Mei, para awak kapal tersebut dievakuasi ke RSUD Cilacap. Pemeriksaan PCR dilakukan secara bertahap pada mereka. Hasilnya menunjukkan 13 awak kapal positif terinfeksi corona, sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap. Salah seorang di antaranya butuh perhatian serius, yakni DRQ.
Ada 7 orang yang mulanya dinyatakan negatif, lalu menjalani isolasi mandiri di kapal. Namun, dalam perkembangannya, salah satu dari 7 yang dinyatakan negatif itu menjadi positif Covid-19. Dengan begitu, total jadi ada 14 orang yang positif corona.
Pada 11 Mei, DRQ meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di RSUD Cilacap. Awak kapal yang positif virus corona menjadi 13 orang.
Jenazah DRQ, atas seizin keluarga, dikremasi di Krematorium Giri Laya, Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, pada hari Sabtu (15/5)
Hal itu sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 424 Tahun 2007 bahwa jenazah yang meninggal karena penyakit menular tidak dapat dibawa keluar dari wilayah Republik Indonesia.
(antara/bmw)