Menag Minta Mahasiswa Bermental Ibu Kota: Plural dan Moderat
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berpesan agar mahasiswa dan seluruh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta punya mentalitas ibu kota.
Mentalitas ibu kota yang dimaksud adalah individu yang kosmopolit, menganggap setiap orang punya moralitas yang sama, plural, dan progresif dalam menyebarkan gagasan pembaruan Islam yang moderat.
"Jadi bukan namanya saja UIN Jakarta, tapi juga mentalitas Ibu Kota yang plural, kosmopolit, progresif, dan dikenal dunia," kata Yaqut dalam sambutan acara Pelantikan Pengurus IKALUIN Jakarta, melalui virtual, Sabtu (22/5).
Mentalitas ibu kota menurut Yaqut dapat membawa UIN Syarif Hidayatullah dihormati sebagai satu-satunya universitas islam negeri yang ada di kota metropolitan, Jakarta. UIN Jakarta juga diharapkan jadi representatif umat muslim Ibu Kota.
Namun agar hal tersebut tercapai, Yaqut menekankan pembangunan kultur akademik yang sehat dengan cara mengembangkan kesadaran pembaruan pemikiran dan gerakan keislaman yang lebih kuat.
Para civitas akademika UIN Jakarta juga diharapkan meyakini bahwa agama mampu menyelesaikan problem kemanusiaan di masa saat ini dan masa mendatang.
"Kita ingin UIN Jakarta ini memiliki kultur akademik sehat, kokoh, sehingga bisa mewakili kecemerlangan intelektual muslim ibu kota," ucapnya.
Selain itu, Yaqut mendorong agar civitas akademika UIN Jakarta serta ikatan alumninya bisa memberikan sumbangsih pemikiran untuk pembangunan bangsa. Sumbangsih pemikiran dari mahasiswa UIN diharapkan bisa membantu kerja Kementerian Agama dalam menyusun kebijakan.
"Pemanfaatan pengetahuan yang diperoleh dari kampus saya kira patut diberitahu kembali agar bisa memberikan political will baik di tingkat kampus maupun di Kementerian Agama," tuturnya.
(mln/ain)