Mahfud: Hanya 8 Persen Warga Papua Tolak Otsus Berlanjut

CNN Indonesia
Jumat, 28 Mei 2021 10:23 WIB
Dalam survei BIN, sebanyak 82 persen warga Papua setuju otonomi khusus berlanjut. Sementara 10 persen lainnya menyerahkan kepada pemerintah.
Menko Polhukam Mahfud MD menyebut hanya delapan persen masyarakat Papua yang menolak otsus berlanjut. (Rusman-Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim hanya delapan persen masyarakat Papua yang menolak otonomi khusus (otsus) di wilayah paling timur Indonesia itu berlanjut.

Angka itu berdasarkan survei Badan Intelejen Negara (BIN) dengan sejumlah universitas di Indonesia.

Dalam survei tersebut, terdapat 92 persen warga Papua mendukung pembangunan Papua dan setiap terhadap NKRI. Dari 92 persen, 82 persen setuju otsus berlanjut, sementara 10 persen lainnya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Yang 10 persen) berarti setuju juga, dan sisanya delapan persen yang menolak" kata Mahfud melalui tayangan video di akun YouTube Polhukam RI, Jumat (28/5).

Mahfud menyebut delapan persen warga yang menolak otsus terdiri dari tiga kelompok. Mereka yakni kelompok politik, klandestein, dan kriminal bersenjata.

"Yang paling kecil yakni KKB ini," ujarnya.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyebut kelompok tersebut yang kini tengah dilawan pasukan TNI-Polri.

"Jadi yang dihadapi adalah KKB Egianus Kagoya, KKB Lekagak Talenggen, KKB Militer Murib, dan kelompok lain lagi, jadi bukan KKB Papua" katanya.

Sebelumnya, Polri sempat menduga perpanjangan kebijakan otsus Papua jadi salah satu pemantik KKB atau OPM melakukan berbagai penyerangan beberapa waktu belakangan.

Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops), Inspektur Jenderal Imam Sugianto mengatakan kelompok separatis pejuang kemerdekaan Papua itu mulai terusik dengan kebijakan otsus pemerintah.

"Kemarin memang ada peningkatan eskalasi kejadian, karena ini kan memang mendekati kepada diberlakukannya Otsus," kata Imam saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (27/4) malam.

(tst/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER