Kudus Zona Merah Covid, Pemkot Salahkan Warga Abai Prokes

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jun 2021 13:07 WIB
Pemkot mengklaim sudah baik dalam upaya pencegahan Covid-19. Hampir setiap hari selalu memberikan teguran pada masyarakat.
Warga melintasi jalan desa yang ditutup akibat karantina wilayah di Desa Pedawang, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (1/6/2021). (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Nasiban menyebut lonjakan kasus positif Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah usai Lebaran diakibatkan abainya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Tetep karena abai. Masyarakat abai terhadap protokol," ucap Nasiban kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/6).

Nasiban mengatakan menjelang lebaran masyarakat berbondong-bondong mendatangi pusat perbelanjaan atau mal. Dalam situasi seperti itu, jaga jarak sulit dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi ketika hari H lebaran. Nasiban membeberkan banyak warga kudus yang melanggar protokol kesehatan saat berkunjung ke rumah-rumah atau 'Halal bi halal'.

"Mengabaikan protokol tidak pakai masker, tidak jaga jarak, salam-salaman. Itu sudah dianggap biasa. Akhirnya ya seperti ini," jelas Nasiban.

Tidak hanya itu, Nasiban mengatakan saat lebaran, pusat wisata di Kudus juga ramai didatangi oleh warga.

"Tempat wisata itu sangat penuh dan tidak ada protokol sama sekali," ucap dia.

Nasiban mengklaim pihak pemerintah kota (Pemkot) sudah baik dalam upaya melakukan pencegahan Covid-19. Hampir setiap hari, pihaknya selalu memberikan teguran bahkan sanksi kepada warga yang melanggar prokes.

"Padahal Kudus daerah yang penegakan disiplinnya paling bagus. Masalahnya sampai operasinya itu sehari sampai berapa kali itu, sampai didenda berapa. Itu setiap hari," ucap Nasiban.

Kudus terus mengalami penambahan kasus positif Covid-19 pascalebaran. Berdasarkan data yang diberikan oleh Nasiban, pada 13 Mei 2021 penambahan kasus harian di Kudus yaitu 8 kasus.

Namun, setelah lebih dari dua pekan, tanggal 28 Mei penambahan kasus positif harian yaitu 241 orang. Pada 29 Mei, penambahan kasus harian sebanyak 204 orang.

Sementara itu kasus kematian harian di Kudus pada 28 Mei bertambah sebanyak 598 orang dan 29 Mei sebanyak 610 orang. Selain itu, kasus positif terhadap tenaga kesehatan juga bertambah dari 143 orang menjadi 196 orang per Rabu (2/6).

Kudus menjadi satu-satunya zona merah di Pulau Jawa. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan ada 42 desa berstatus zona merah di Kabupaten Kudus.

(ain/yla/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER