Sebanyak 19 murid SMA Negeri 1 Padang Panjang, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Mereka selama ini tinggal di asrama.
Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Yanuwar Ujang, Minggu (6/6).
"Yang sekarang kan ada 19 positif. Itu sekarang memang masih dalam asrama SMAN 1 Padang Panjang. Sebelumnya juga ada positif dari awal masuk sekolah tatap muka itu," kata Ujang kepada CNNIndonesia.com
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapat laporan hasil tes swab siswa-siswi SMA Negeri 1 Padang Panjang, kata Ujang, Dinkes langsung menghubungi pimpinan sekolah dan para guru untuk segera memisahkan para murid yang berada di asrama.
Menurutnya, sejak pembelajaran tatap muka dibuka pada 21 Mei, total siswa yang terinfeksi Covid-19 dari sekolah itu ada 27.
"Kalau sudah sembuh, enggak ada lagi negatifnya dari 251 siswa asrama ini, kalau sudah aman semuanya, kita serahkan kebijakan kepada sekolah dengan Disdik untuk men-setting kembali sistem pembelajaran," ucapnya.
Kepala SMA Negeri 1 Padang Panjang Sefriadi mengatakan pembalajaran tatap muka di sekolah mengacu pada aturan surat edaran pemerintah Provinsi Sumatra Barat dan Dinas Pendidikan kota Padang Panjang.
"Kami ikuti itu, karena Disdik Padang Panjang mengatakan tatap muka maka kita mengikuti itu," kata Sefriadi.
Untuk mengantisipasi laju penularan virus, lanjut Sefriadi, pihak sekolah menghentikan sementara pembelajaran tatap muka sampai waktu yang belum ditentukan.
Kendati demikian, ia merasa siap sekolahnya melakukan pembelajaran tatap muka dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Sementara itu, salah satu kerabat dari siswa SMA Negeri 1 Padang Panjang tak setuju mereka yang positif terinfeksi covid-19 tetap berada di asrama sekolah.
Menurutnya, sekolah seperti tak siap dan cepat tanggap tanggap saat menghadapi Covid-19.
"Kan harusnya langsung diliburkan karena banyak yang positif ini masih dikumpulkan dalam satu asrama," katanya.
Klaster asrama di SMA Negeri 1 Padang Panjang bermula dari tiga siswa yang dinyatakan positif usai dites usap. Mereka berasal dari Kota Paryaman, Kota Pasaman Barat dan Kabupaten Agam.
CNNIndonesia.com sudah menghubungi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang, Ali Tabrani dan Direktur Jenderal PAUD dan Dikdasmen Kemendikbud, Jumeri namun yang bersangkutan tak menjawab panggilan ataupun merespon chat dari kami.
(isa/bmw)