Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut lonjakan kasus covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah akhir-akhir ini diduga terjadi karena arus mudik dan balik Idulfitri 1442 hijriah pada Mei lalu.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang bandel dan memaksakan mudik ke daerah masing-masing saat Lebaran hingga menyebabkan munculnya klaster penularan mulai dari keluarga hingga pernikahan.
"Banyak sekali pemudik yang bandel dan kembali ke daerah asal membawa covid-19 kemudian menciptakan klaster keluarga dan beberapa tempat ada juga klaster acara termasuk manten," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Kamis (17/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Muhadjir menyebut klaster ziarah juga menyebabkan penularan semakin tinggi.
Mantan Mendikbud itu turut menyoroti lonjakan kasus covid-19 terutama di wilayah Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jabar saat ini diketahui telah menetapkan status siaga 1 waspada Covid-19 untuk wilayah Bandung Raya.
Hal itu menyusul lonjakan kasus aktif Covid-19 terutama di dua kabupaten yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung.
Berdasarkan pemetaan data Covid-19 wilayah Bandung, total kasus terkonfirmasi per-15 Juni 2021 sebanyak 21.021 dengan kasus konfirmasi aktif 1.272, sembuh 19.382 dan meninggal 367.
Muhadjir meminta agar masyarakat Jabar, khususnya di wilayah Bandung Raya, bisa lebih memperketat pelaksanaan protokol kesehatan 3M.
Apalagi, kata Muhadjir, saat ini muncul varian baru covid-19 yang berasal dari India dan terkonfirmasi telah masuk ke Indonesia.
"Ini harus menjadi perhatian semuanya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, terutama yang bekerja di luar. Taruhan kita saat ini hanya tinggal disiplin atau tidak. Kalau tidak disiplin perkembangan Covid-19 akan tidak terkendali," kata dia.
Sementara Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut keteledoran dan ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan yang dilakukann masyarakat dipastikan semakin mempersulit keadaan saat ini.
Akibatnya kasus covid-19 di Jabar semakin tak terkendali, terutama wilayah Bandung Raya.
"Ini sebetulnya hikmah, kalau taat terkendali, kalau tidak taat ini adalah contohnya (kasus Covid-19 melonjak). Jadi mau seganas apa jenis (virus)-nya, kuncinya disiplin," kata Emil, sapaannya.
Untuk mengantisipasi wisatawan dari Jakarta ke Bandung Raya selama siaga 1, Emil mengatakan, Polda setempat menyiapkan beberapa posko penyekatan di sejumlah titik lokasi tertentu.
"Titiknya di mana saja itu kewenangan ada di Pak Kapolda. Pemerintah sudah menginstruksikan untuk itu," kata dia.
(tst/psp)