Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan sampai saat ini belum ada calon presiden (capres) yang masuk kategori capres kelas premium untuk Pilpres 2024.
Pasalnya, dari sembilan nama calon presiden terkuat yang muncul dalam survei, belum ada yang memiliki tingkat elektabilitas di atas 25 persen.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan kategorisasi capres "kelas premium" berlaku bagi capres yang memiliki elektabilitas di atas 25 persen. Sementara, dari hasil survei LSI, elektabilitas semua capres masih di bawah 25 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua capres yang namanya mengemuka ke publik, termasuk capres veteran Prabowo Subianto, elektabilitasnya hanya di bawah 25 persen," kata Adjie dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/6).
Dari hasil survei LSI, ada sembilan nama capres. Prabowo menempati urutan pertama capres dengan tingkat elektabilitas 23,5 persen.
Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyusul di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 15,5 persen. Berikutnya, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan tingkat elektabilitas 13,8 persen.
"Lalu Sandiaga Uno 7,6 persen; Airlangga Hartarto 5,3 persen; Agus Harimurti Yudhoyono 3,8 persen; Puan Maharani 2 persen; Erick Thohir 1,9 persen; dan Pak Moeldoko 0,1 persen," jelas Adjie.
Adjie menjelaskan pihaknya membuat kategori capres kelas premium dengan batasan 25 persen. Angka 25 persen itu diputuskan lantaran LSI menilai ada kemungkinan empat capres pada 2024.
"Jadi kita ambil 25 persen. Angka di atas 25 persen menunjukkan kandidat yg kuat. Karena itu, dari hasil ini, belum ada capres yang posisi elektabilitas di atas 25 persen," tegasnya.
Survei LSI dilakukan pada 27 Mei hingga 4 Juni 2021 kepada 1.200 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen
(dmi/arh)