Camat Cengkareng Ahmad Faqih menyebut tingginya kasus Covid-19 di wilayahnya karena warga telah mengabaikan protokol kesehatan pencegahan virus corona.
Cengkareng merupakan kecamatan tertinggi penyumbang kasus Covid-19 di Jakarta dengan jumlah 238 kasus pada Minggu (21/6).
"Tampaknya kalau analisis dan penelitian saya di lapangan, memang ada kebosanan dari warga masyarakat sehingga abai dengan prokes. Itu yang kemudian mengakibatkan penyebaran Covid-19 ini menjadi begitu," kata Ahmad saat dihubungi, Senin (21/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan ratusan kasus di Cengkareng itu tersebar di enam kelurahan. Menurutnya, tidak ada klaster-klaster khusus yang ditemukan.
"Bahwa wilayah Cengkareng ini yang paling luas mungkin ya. Kemudian jumlah penduduk paling banyak se-DKI, dan banyak juga beberapa tempat merupakan padat hunian, kalau klaster secara khusus tidak ada klaster," ujarnya.
Ia menjelaskan dengan tingginya kasus itu, hanya ada satu RT yang menerapkan micro lockdown lantaran menjadi zona merah. Wilayah tersebut yakni RT 06, RW 010, Kelurahan Cengkareng Barat.
"Jadi secara umum zona merah itu hanya ada di RT 6, RW 10, Kelurahan Cengkareng Barat, cuma satu RT. Sementara yang lain sudah beranjak jadi zona oranye," kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan tingginya kepadatan penduduk di suatu kecamatan, biasanya diiringi dengan jumlah kasus yang tinggi.
"Tentu kalau dibandingkan antarkecamatan, kita jangan lupa bahwa ada tingkat kecamatan dengan jumlah penduduk yang besar sehingga proporsional kasus kadang-kadang diiringi memang oleh banyaknya penduduk di satu tempat," katanya.
Ia menyebut, pihaknya rutin memberikan update zonasi di RT-RT wilayah Jakarta sebagai pedoman pemerintah kecamatan untuk mengambil tindakan.
"Sesuai dengan Instruksi Mendagri bahwa ada RT yang kita nilai apakah masuk ke kriteria merah, hijau, kuning. Ini kita update terus memberikan info kepada masyarakat dan pengambil kebijakan di tingkat paling kecil sehingga bisa dilakukan intervensi dengan cepat," katanya.
(yoa/pmg)