Salat Jumat Ditiadakan di Zona Merah Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal meniadakan salat Jumat di wilayah yang masuk status zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19 mulai hari ini, Jumat (25/6).

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, keputusan itu diambil buntut lonjakan kasus yang terjadi di DKI dalam beberapa waktu terakhir dan puncaknya mencapai rekor pada Kamis (24/6).

"Kami pemerintah daerah dan pemerintah daerah lainnya, melaksanakan apa yang sudah diputuskan oleh Satgas Pusat dan Kemendagri, termasuk besok (hari ini) ditiadakan salat Jumat di masjid," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota.

Riza mengatakan, salat Jumat masih boleh dilakukan di luar zona merah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Meski begitu, menurut Riza, saat ini hampir semua kelurahan di DKI telah berstatus zona merah. Dari 267 kelurahan di DKI, kata dia, hanya tersisa dua kelurahan yang tidak ditemukan kasus positif.

"Terjadi peningkatan, dari yang sebelumnya, 267 itu 265 kelurahan ini positif, tinggal dua kelurahan lagi yang tidak positif," kata dia.

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelumnya telah membolehkan salat Jumat diganti salat zuhur bagi umat Islam di wilayah zona merah.

Salat Jumat diganti dengan salat zuhur di tengah pandemi corona saat ini dinilai tak akan mengurangi ketakwaan seseorang.

DKI Jakarta diketahui terus memecahkan rekor kasus positif harian Covid-19. Per Kamis (24/6), kasus harian DKI menembus angka 7.505 kasus.

Jumlah itu menjadi yang tertinggi setelah berturut-turut Ibu Kota juga terus menyentuh rekor harian baru di angka lima ribu.