Anak Buah Anies Sebut Skenario Terburuk Covid: Mikro Lockdown

CNN Indonesia
Senin, 28 Jun 2021 10:51 WIB
Pemprov DKI telah menimbang opsi micro lockdown di RT zona merah dan oranye, jika lonjakan Covid-19 di Jakarta terus terjadi.
Penutupan sejumlah lingkungan di Jakarta imbas penularan virus corona. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan skenario terburuk penanganan pandemi virus corona (Covid-19) di ibu kota.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali mengatakan salah satu upaya yang disiapkan adalah penerapan mikro lockdown di zona merah dan zona oranye.

"Pemprov DKI menjalankan worst case scenario yang pertama adalah kebijakan PPKM mikro dengan ketat pada zona oranye dan zona merah dengan konsep mikro lockdown," kata Marullah dalam video Youtube Pusdalops BNPB yang dilihat pada Senin (28/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat kondisi geografis di Jakarta, kata Marullah, batas antar RT ke RT lainnya saling berdekatan. Dengan demikian, selain RT zona merah, maka RT yang berada di zona oranye juga mesti menjadi perhatian.

Disampaikan Marullah, saat ini ada 10 RT yang masuk dalam zona merah. Sedangkan untuk zona oranye, tercatat ada 313 RT.

"Makanya mungkin ada beberapa zona merah di RT tertentu sementara RT lain mungkin berdekatan dengan RT zona merah tersebut terpaksa kita lakukan pembatasan-pembatasan atau prokes yang ketat," ujarnya.

Tak hanya itu, Marullah juga menyebut dalam skenario terburuk, akan dilakukan penutupan tempat dan jalanan umum yang memiliki potensi menyebabkan kerumunan. Jika diterapkan nanti, jalan akan ditutup mulai pukul 20.00 hingga 04.00 WIB.

Polda Metro Jaya saat ini sudah melakukan penutupan jalan di 10 titik yang berlaku pada pukul 21.00 hingga 04.00 WIB.

Upaya lain yang akan ditempuh yakni penambahan kapasitas lokasi perawatan pasien di RS rujukan Covid-19. Selain itu, juga menambah tempat isolasi untuk para OTG.

Marullah menyebut pihaknya telah menginventarisir rumah susun di Jakarta untuk dapat digunakan sebagai lokasi isolasi mandiri.

"Penyiapan rumah susun sebagai isolasi pasien Covid-19, seperti rumah susun Nagrak, Pasar Rumput. Kemarin kami juga sudah meninjau rumah susun Daan Mogot, Pulogebang dan rumah susun yang lain," tuturnya.

Lebih lanjut, Marullah berharap kepada BNPB untuk mengaktifkan kembali hotel isolasi bagi pasien Covid-19.

"Bila memungkinkan hotel bagi OTG dihidupkan kembali di luar lokasi yang disiapkan pemerintah daerah," ucap Marullah.

Berdasarkan data per Minggu (27/6) kemarin, penambahan kasus positif di DKI Jakarta kembali memecahkan rekor yakni sebanyak 9.394. Jumlah ini lebih banyak dibanding penambahan pada hari Sabtu (26/6) lalu, yang tercatat sebanyak 9.271 kasus.

(dis/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER