Epidemiolog Kritik Moeldoko soal Ivermectin: Bikin Pusing

CNN Indonesia
Senin, 28 Jun 2021 14:51 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dikritik karena terus mempromosikan Ivermectin untuk pengobatan Covid-19 padahal belum terbukti secara ilmiah. Ilustrasi (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengkritik Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang mempromosikan Ivermectin sebagai obat untuk pasien positif virus corona (Covid-19).

Dicky menyebut terlalu banyak pejabat pemerintahan ikut berbicara soal penanganan Covid-19 padahal bukan bidangnya. Menurutnya, kondisi ini semakin membuat masyarakat pusing.

"Terlalu banyak orang bicara, ini bikin (masyarakat) pusing. Pejabat publik harus jelas (yang bicara) karena strategi pemerintah itu kan harus jelas terukur dan tegas. Yang dirujuk pun harus jelas arahnya," kata Dicky kepada CNNIndonesia.com, Senin (28/6).

Dicky menyebut masalah penggunaan Ivermectin untuk pasien Covid-19 juga terjadi di negara lain. Namun, kata Dicky, pejabat di negara lain itu tak ikut mempromosikan penggunaan Ivermectin, seperti Moeldoko.

"Ya Ivermectin ada isunya, tapi ya cuma di medsos, tidak ada pejabat pemerintah yang nimbrung, komentar pun tidak," ujarnya.

Menurut Dicky, sudah seharusnya pejabat-pejabat pemerintah yang tak memiliki kapasitas bidang kesehatan tidak berbicara apapun soal penggunaan Ivermectin atau dikenal obat cacing ini.

Dicky khawatir masyarakat menjadi bingung dengan penanganan Covid-19 lantaran strategi komunikasi risiko yang dijalankan pemerintah tak tertata dengan baik.

Lebih lanjut, Dicky menyebut sejumlah negara yang telah berhasil mengendalikan pandemi tak sembarang pejabat mengeluarkan pernyataan soal Covid-19. Mereka sadar dan membatasi diri untuk berbicara terkait penanganan pandemi.

"Tidak semua yang dianggap tokoh kesehatan bicara, mereka membatasi, tahu kapasitasnya. Dan itu akhirnya cuma ada satu suara. Pemerintah. Dan itu keluarnya dari Menkes," katanya.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kerap menyebut Ivermectin memiliki khasiat untuk penanganan Covid-19. Ia bahkan menyebut sudah berkali-kali menggunakan obat tersebut dan terbukti manjur.

Moeldoko menyebut penggunaan Ivermectin mampu menyembuhkan Covid-19. Pihaknya sudah menyebarkan obat Ivermectin ke sejumlah daerah. Ia pun mengklaim Ivermectin manjur dalam menangani pasien Covid-19.

"Di Kota Tangerang, Jakarta Timur, Depok, Bekasi menghasilkan tingkat kemanjuran yang hampir di seluruh daerah mendekati 100 persen untuk menurunkan Covid-19," kata Moeldoko dalam sebuah webinar, Senin (28/6).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) Ivermectin untuk penggunaan sebagai obat Covid-19. Uji klinis akan dilakukan di delapan rumah sakit Jakarta.

"Badan POM sejalan dengan rekomendasi WHO memfasilitasi untuk segera pelaksanaan uji klinik yang diinisiasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan," kata Kepala BPOM Penny Lukito melalui konferensi pers yang disiarkan di Youtube Badan POM RI, pada Senin (28/5).

(tst/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK