Ridwan Kamil: Pindahkan Pasien Gejala Ringan dari RS ke Hotel
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar pasien virus corona (Covid-19) yang bergejala ringan di rumah sakit dialihkan ke hotel. Tujuannya agar bed occupancy rate (BOR) rumah sakit Covid-19 bisa ditekan.
Salah satu hotel yang ditunjuk Pemprov Jabar sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 itu adalah Grand Asrilia Hotel yang berada di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung.
"Saya berharap gedung hotel ini jadi rujukan dari 59 rumah sakit rujukan di Bandung raya. Jadi, kalau 59 rumah sakit di Bandung raya sudah kewalahan tempat tidurnya, maka pasien yang kriteria hijau bisa dipindahkan," katanya dalam jumpa pers, Senin (28/6).
Saat ini, kata dia, Grand Asrilia Hotel sudah diisi oleh 46 pasien pindahan dari rumah sakit. Hotel it bisa menampung maksimal 500 pasien.
"Ini kapasitasnya bisa 500 pasien per hari ini 46 yang terpindahkan sehingga ketika kita lakukan manajemen transisi pemulihan saya kira BOR rumah sakit bisa lebih terkendali," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Emil mengatakan bahwa tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Bandung Raya sudah meulai melonjak. Oleh karena itu, perlu ada pengendalian berupa pemindahan pasien bergejala ringan ke hotel.
Dengan begitu, rumah sakit bisa fokus menangani pasien dengan gejala sedang dan berat. Jumlah ranjang di rumah sakit pun jadi terkendali.
Baca juga:Istri Wali Kota Bandung Positif Covid-19 |
Menurut Emil, ruang pemulihan pasien Covid-19 di hotel tidak hanya dilakukan di Bandung raya. Rencananya penerapan ini bakal diadopsi ke daerah lain di Jabar.
"Ini akan diberlakukan di seluruh Jawa Barat dalam minggu-minggu ini. Bekasi, Karawang, Purwakarta sudah melaporkan kebutuhan gedung pemulihan covid seperti ini," ucapnya.
Selain ruang pemulihan di hotel, antipasi lonjakan pasien di rumah sakit juga akan dilakukan di masyarakat. Nantinya, masyarakat di level desa atau kelurahan menggunakan ruang isolasi yang disiapkan petugas setempat.
"Di hulunya juga kita lakukan agar jangan dikit dikit ke rumah sakit. Kalau gejalanya ringan dan sedang bisa dirawat di ruang-ruang isolasi di desa-desa yang sudah menggunakan dana desa sekitar 8 persen untuk ruang isolasi, posko dan lain-lain," ujar Emil.