Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan sekitar 1.900 tempat tidur di rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 di Kota Makassar. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menuturkan, saat ini penggunaan tempat tidur di rumah sakit rujukan di Provinsi Sulsel BOR masih sekitar 6 persen.
"Total tempat tidur sekitar 1.900, tapi yang terisi saat ini hanya 40-an saja. Jadi sekitar 6 persen saja," kata Andi saat meninjau rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Makassar, Senin (28/6).
Menurut Andi perkembangan kasus Covid-19 di Sulsel masih terkendali meski terjadi lonjakan kasus baru dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan kasus baru ini, kata dia, disebabkan warga dari luar Sulsel yang masuk dan membawa virus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mudah-mudahan kita bisa kondisikan karena banyak impor kasus. Untuk rumah sakit provinsi jumlah bad 449 yang terisi itu sekitar 40-an yang jelas dibawah 10 persen. Alhamdulillah penyebaran Covid-19 di Sulsel masih terkendali," ungkapnya.
Direktur Rumah Sakit Khusus Dadi (RSKD) Sulsel, dr Arman Bausat, menjelaskan pihaknya telah menyiapkan seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) untuk penanganan Covid-19, termasuk sarana dan prasarana telah dilengkapi.
"Kapasitas tempat tidur kami sekitar 210 tempat tidur, tapi bisa ditingkatkan menjadi 250 tempat tidur," kata Arman.
Tentang oksigen, lanjut Arman, saat ini pihaknya tidak mengalami masalah karena Rumah Sakit Dadi memiliki oksigen sentral yang setiap saat dapat menyuplai tabung oksigen yang telah habis.
"Dalam kondisi normal tabung oksigen itu habis dalam waktu 3 bulan, tapi pada saat Covid habis dalam sebulan. Tapi kita tidak pernah bermasalah dalam oksigen," jelasnya.
Rumah Sakit Dadi telah merawat ribuan pasien Covid-19 sejak awal pandemi tahun lalu hingga saat ini, jelas Arman.
"Kami sudah merawat sekitar 3997 pasien selama pandemi Covid-19, periode tertinggi puncaknya pada Desember 2020-Januari 2021," kata Arman.
(mir/fea)