14 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Kembali Tiba di Indonesia
Indonesia kembali kedatangan bahan baku (bulk) vaksin virus corona (covid-19) produksi perusahaan asal China, Sinovac, sebanyak 14 juta dosis pada Rabu (30/5) pukul 12.45 WIB.
Belasan juta dosis vaksin yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta ini merupakan kedatangan vaksin tahap ke-18 dan dibawa dalam beberapa envirotainer atau fasilitas pendingin. Vaksin kemudian akan dibawa ke kantor Bio Farma di Bandung untuk proses lebih lanjut.
"Pada hari ini kita kembali kedatangan 14 ribu [juta] dosis vaksin dari China dalam bentuk bahan baku, sehingga total bahan baku vaksin yang sudah datang di kita 105 juta dosis vaksin," kata kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6).
Dikonfirmasi ulang melalui pesan singkat, Budi mengoreksi pernyataan sebelumnya. Ia memastikan kedatangan jumlah vaksin yang benar adalah 14 juta dosis.
"Iya, 14 juta," kata Budi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
Dengan kedatangan baru vaksin hari ini, maka Indonesia sudah memiliki ratusan juta dosis vaksin dengan rincian Sinovac 105 juta dosis, AstraZeneca sebanyak 8,2 juta dosis, dan Sinopharm sebanyak 2 juta dosis.
Budi melanjutkan, 105 vaksin bulk tersebut akan diolah menjadi 85 juta dosis vaksin jadi.
Pemerintah untuk sementara ini menetapkan empat merek vaksin, yakni vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer dan Novavax akan dipakai dalam program vaksinasi nasional.
Sementara untuk vaksin Gotong Royong sejauh ini wacana merek vaksin yang akan dipakai Sinopharm, CanSino, Sputnik V, dan Anhui Zhifei Longcom.
"Dari 105 juta akan jadi 85 juta vaksin jadi yang bisa kita pakai, dan itu akan siap sebulan setelah sekarang," kata dia.
Lebih lanjut, Budi juga mengatakan dalam waktu dekat Indonesia akan kedatangan kembali vaksin AstraZeneca melalui skema kerjasama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) Covax.
Fasilitas tersebut merupakan kerjasama pengembangan vaksin antara Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan GAVI. Pengadaan vaksin melalui skema GAVI sifatnya gratis untuk pemerataan akses negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin Covid-19.
"Jumlah vaksin yang masuk ke Indonesia semakin lama akan semakin banyak. Ini ada donasi vaksin gratis Covax GAVI, bulan ini akan masuk AstraZeneca, Agustus nanti masuk dari Pfizer. Sehingga jumlah vaksin yang masuk di Semester II ini akan semakin banyak," pungkasnya.
(khr/pris)