Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) merekomendasikan 8 hal berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Indonesia. Hal ini sehubungan dengan perkembangan pertumbuhan kasus positif yang tidak terkendali beberapa minggu terakhir.
"Dalam pertemuan tim khusus pada hari Minggu (27/6) lalu, kami telah menyusun beberapa masukan dan rekomendasi kepada pemerintah agar penularan Covid-19 bisa dikendalikan dengan segera," mengutip surat yang dilayangkan kepada Presiden Jokowi pada Rabu (30/6).
Delapan pertimbangan yang menjadi kajian, sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usulan ini berkaitan pula dengan pemberlakuan WFH 100 persen, jam buka mal dan pusat perbelanjaan, transportasi, hingga tempat ibadah.
Hal ini bertujuan agar instruksi dari pemerintah pusat segera dijalankan hingga pemerintahan terkecil (desa/kelurahan, RW, dan RT), termasuk melibatkan unsur-unsur masyarakat.
Diperlukan terobosan signifikan untuk mencapai target vaksinasi 1-2 juta per hari.
Di samping kemudahan mendapatkan informasi dan edukasi, masyarakat juga harus dimudahkan mendaftarkan diri dan mendapatkan jadwal vaksinasi.
Untuk memaksimalkan upaya tracing, testing, dan treatment (3T), PNS maupun relawan bisa dimobilisasikan sebagai tenaga tracer maksimal, terutama di desa-desa di zona merah.
Perlu ada penegakan hukum yang tegas terhadap para pelanggar. Di samping sosialisasi dan edukasi terus digalakkan hingga tingkat akar rumput.
Pemerintah juga perlu memperbesar anggaran untuk sosialisasi dan edukasi, membagi masker gratis, menyediakan obat dan alat kesehatan, serta kebutuhan isolasi mandiri.
Pemerintah perlu mendistribusikan bahkan menggratiskan obat-obatan yang membantu penanganan Covid-19. Mengingat sulitnya mendapatkan obat secara mandiri dan suplai yang terbatas.
Pemerintah sebaiknya memfokuskan anggaran negara untuk mengendalikan pandemi dan mengalihkan anggaran proyek atau bidang yang kurang prioritas.
Lantaran virus ini terus bermutasi, pemerintah tetap perlu menyiapkan sebanyak mungkin fasilitas layanan kesehatan darurat hingga di desa-desa lengkap dengan tenaga kesehatannya agar tertangani lebih baik.