Pelaku Pungli Portal Lockdown di Jakarta Barat Minta Maaf

Kasus dugaan pungutan liar alias pungli untuk membuka portal lockdown di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berakhir damai. Pelaku meminta maaf ketika dipertemukan kembali dengan korban.

"Bukan hanya pelaku saja tadi ya, korban juga kita bawa, RT, dari kelurahan juga sudah kita undang. Jadi sudah diselesaikan, sudah maaf-maafan semuanya, hanya salah paham saja," kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Robinsong Manurung kepada wartawan, Jumat (1/7).

Berdasarkan pengakuan pelaku, yang bersangkutan memang diminta oleh Ketua RT setempat untuk berjaga. Namun, tak ada perintah untuk menarik uang dari warga.

Aksi pungli itu, kata Robinson, hanya inisiatif pelaku dan terjadi secara spontan.

"Hanya spontanitas saja, 'bagi rokok dong, ibu kan bukan warga sini,' gitu. Tapi kita sudah klir, sudah minta maaf, sudah buat pernyataan," ujarnya.

Robinson mengungkapkan aksi pungli itu juga baru pertama kali dilakukan oleh pelaku. Robinson mengatakan saat kejadian belum sempat ada transaksi pemberian uang dari korban kepada pelaku.

Atas dasar itu, Robinson memastikan tak ada unsur pidana dalam peristiwa ini.

"Enggak ada (unsur pidana). Kalau dibilang pungli, belum diterima uangnya, percobaan pemerasan juga enggak ada pemerasan, pasalnya enggak ada. Jadi ini hanya salah paham saja," ucap Robinson.

Robinson menuturkan pihaknya bakal melakukan sosialisasi kepada perangkat RT dan RW agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Peristiwa ini bermula dari video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang perempuan yang mengendarai mobil tertahan portal saat akan masuk ke jalan menuju kediamannya.

Seorang pria yang menjaga portal tersebut meminta uang sebesar Rp20 ribu sebagai uang rokok untuk membuka portal tersebut. Perempuan itu lantas mempertanyakan kenapa dimintai uang, padahal dirinya adalah warga setempat.

Kendati demikian, pria tersebut tetap bersikeras meminta uang dari pengendara mobil agar portal jalan bisa dibuka.