Jalur khusus pesepeda di kawasan Sudirman-Thamrin tampak kosong pada hari pertama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat se Jawa-Bali.
Kawasan yang biasanya ramai digunakan pesepeda pada Sabtu-Minggu ini tampak kosong. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, hanya terdapat tiga pesepeda yang melintas. Petugas membiarkan mereka lewat begitu saja.
Salah satu pesepeda yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan dirinya berangkat dari rumahnya di kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara. Sepanjang perjalanan hingga Senayan ia tidak menjumpai pesepeda lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya enggak tahu kalau dilarang. Saya naik sepeda dari rumah di Sunter sampai sini saya nggak ketemu sama yang naik sepeda cuma saya sendiri," kata pesepeda tersebut.
Menurutnya, suasana akhir pekan sangat lengang. Biasanya, pada Sabtu Minggu kawasan ini ramai. Ia mengatakan sangat menikmati jalanan yang sepi dan bisa memacu sepedanya dengan cepat.
"Hari ini betul-betul dinikmati naik sepeda," ujarnya.
Meski terdapat banyak penyekatan, ia bisa lewat dengan bebas. Petugas Bundaran Senayan, Jalan Sudirman-Thamrin, dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) hanya mengatur lalu lintas kendaraan bermotor dan mobil.
"Saya selama ini setiap melewati daerah penyekatan enggak diberhentikan, asal yang penting pakai masker," kata pesepeda tersebut.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan akan memberlakukan PPKM Darurat se Jawa-Bali seiring dengan melonjaknya kasus positif Covid-19.
Sejumlah pembatasan diberlakukan, antara lain seperti, peraturan bekerja dsri rumah atau work from home 100 persen bagi sektor non esensial, 50 perewn bagi sektor esensial, dan 100 persen dnegan protokol kesehatan ketat bagi sektor kritikal.
(iam/asa)