Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman batal menggelar diskusi tentang ibu kota baru. Ia mengganti judul diskusi dengan topik soal ketahanan sosial ekonomi.
Semula, Fadjroel akan mengadakan diskusi bertajuk "Ibu Kota Negara Baru sebagai Transformasi Indonesia Maju". Fadjroel mengganti judul webinar itu pada Senin (5/7) malam.
"#PPKMDarurat: Pandemi dan Daya Tahan Sosial Ekonomi + https://t.co/plsr8TuJTx Jurnal Indonesia Maju @JubirPresidenRI didukung @setkabgoid Selasa 6 Juli Pk.13 WIB. Narsum: Prof. Badri Munir @Unair_Official & Dr. Rahmat Muhammad Sosiolog @hasanuddin_univ ~ Dr. M. Fadjroel Rachman," cuit Fadjroel lewat akun Twitter @fadjroeL, Senin (5/7) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya judul webinar yang diganti. Adapun pembicara, waktu pelaksanaan, dan ruang pertemuan Zoom tetap sama.
Webinar itu akan dibuka oleh Fadjroel selaku Juru Bicara Presiden. Webinar itu bakal menghadirkan dua narasumber, yaitu Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Badri Munir Sukoco serta peneliti sosiologi Universitas Hasanuddin Rahmat Muhammad.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Fadjroel untuk menanyakan alasan pergantian judul webinar. Namun, Fadjroel tidak merespons pertanyaan hingga berita ini tayang.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mendapat serangan kritik di media sosial. Netizen mencibirnya karena menggelar diskusi daring soal ibu kota baru saat pandemi Covid-19 melanda.
Beberapa lawan politik pemerintahan Presiden Joko Widodo juga angkat bicara. Salah satunya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ossy Dermawan.
"Saya sarankan tema barunya :
"Dampak Utang Ugal-Ugalan, Kita Ini Bangsa Apa: Sebuah Refleksi," cuit Ossy lewat akun Twitter @OssyDermawan, Senin (5/7) malam.
Kritik juga disampaikan Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu lewat akun @msaid_didu. Said mempertanyakan urgensi kebijakan pemindahan ibu kota saat pandemi.
"Rakyat sedang hadapi maut akibat Covid ini malah bahas proyek Ibu Kota Baru," cuit Said.
(dhf/wis)