Atas Nama Kemanusiaan, PPKM Darurat Harga Mati
Lonjakan kasus positif Covid-19 membuat kondisi pelayanan kesehatan saat ini jadi tak ideal. Sektor pelayanan kesehatan kewalahan, dengan tak sedikit korban jiwa berguguran.
Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan, pada Selasa (6/7), 31 ribu orang lebih terkonfirmasi positif. Ada 728 orang meninggal dunia dalam satu hari, dengan kasus aktif yang ditangani mencapai lebih dari 324 ribu.
"Jumlah pasien Covid-19 saat ini bisa memenuhi kapasitas kawasan Monas dan sudah mendekati jumlah penduduk kota Yogya. Kondisi ini harus kita hentikan bersama-sama. Patuhi peraturan PPKM, tinggal di rumah dan apabila harus keluar, pastikan ikut program vaksinasi Covid-19," ujar Jodi, Selasa (6/7).
Menyampaikan duka kepada mereka yang berpulang, Jodi kembali menegaskan bahwa pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali mulai 3-20 Juli 2021 harus berhasil. Atas nama kemanusiaan, harus segera dilakukan penyelamatan nyawa diri, keluarga, dan masyarakat luas.
Saat ini, pemerintah pusat tekah meminta pemerintah daerah mempercepat konversi tempat tidur di rumah sakit, khususnya di Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali. Menurut Jodi, baru DKI Jakarta yang melakukan 50 persen konversi khusus untuk Covid-19, termasuk menyiapkan rumah sakit di Wisma Haji Pondok Gede berkapasitas 900 kamar yang tengah dalam pengerjaan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Selain itu, pemerintah juga mengamankan jumlah pasokan obat-obatan dan alat kesehatan (alkes). Rantai suplai dan distribusi dioptimalkan untuk melancarkan proses pemenuhan kebutuhan di lapangan, demikian juga terkait ketersediaan tabung oksigen, di mana Kementerian Perindustrian berkomitmen mengonversi 90 persen oksigen industri menjadi medis.
Bagi yang sedang menjalani isolasi mandiri atau baru saja terkonfirmasi positif dengan tanpa gejala atau gejala ringan, lanjut Jodi, Kemenkes bekerja sama dengan 11 platform telemedicine yang akan memberi jasa konsultasi dokter, jasa pengiriman obat, dan penyediaan obat secara gratis. Semua ditanggung bersama oleh startup telemedicine dan Kementerian Kesehatan.
Informasi lebih lengkap tersedia di situs berita Kementerian Kesehatan RI sehatnegeriku.kemkes.go.id, juga aplikasi atau hotline, serta customer service pada ke-11
telemedis terkait.