Raung Sirine Ambulans Membelah Jalur Penyekatan PPKM Darurat
Sirine ambulans meraung kurang lebih 500 meter jaraknya dari titik sekat Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/7) pagi. Petugas yang tengah sibuk memeriksa dokumen para pengendara yang melintas pun langsung bertindak.
Tiga petugas polisi yang menjaga titik sekat bagian depan langsung mengarahkan mobil ambulans tersebut melintas di jalur khusus yang disiapkan.
"Lewat sini, lewat sini," teriak salah seorang petugas ke arah ambulans.
"Beri jalan ayo beri jalan," timpal petugas keamanan lain.
Polisi dari kejauhan seolah berkoordinasi dengan petugas lain di depan agar memperlancar laju ambulans tersebut.
Padahal, kendaraan tersebut masih berjarak beberapa ratus meter dari titik sekat. Sementara, situasi di kiri jalan yang notabene merupakan jalur pemeriksaan padat.
Ratusan kendaraan tengah mengantre untuk dapat melintas di jalur tersebut. Meskipun, tak semua pengendara diperbolehkan aparat.
Beberapa petugas terlihat masih menyeleksi ratusan pengendara yang menunjukkan dokumen kesehatan ataupun kartu kepegawaiannya. Di sisi jalan lain, ada juga mereka yang tengah bersitegang dengan aparat karena ngotot hendak melintas.
Situasi itu seolah tak menyurutkan laju mobil ambulans tersebut yang dapat dengan lancar melintas di jalur bagian tengah sebelum jalan layang atau flyover tapal kuda Lenteng Agung. Tanpa perlu melalui pemeriksaan dokumen ataupun identitas.
Tiba di titik sekat, pengemudi ambulans pun lantas membuka jendela dan langsung melambaikan tangan ke petugas yang berjaga.
Perwira Pengendali (Padal) Pos Penyekatan Lenteng Agung, Ipda HK Sitio menerangkan bahwa pihaknya akan memastikan kelancaran akses bagi tenaga kesehatan ataupun mobil-mobil yang berkaitan dengan pengendalian pandemi Covid-19.
"Kan ada jalur kanan, jalur khusus kesehatan. Dari tadi ndak ada yang terhambat," ucap Sitio saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.
Dia menerangkan, petugas di lapangan telah diminta agar titik penyekatan itu tidak menghambat kinerja tenaga kesehatan selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
"Langsung kok bisa, lancar," tambah dia.
Situasi nakes yang seringkali terhambat selama PPKM Darurat sebelumnya menuai kritik. Padahal, kerja dan tugas mereka paling dibutuhkan di tengah pandemi.
Sebelumnya, viral kicauan seorang dokter bernama Aldhitama Ramadhan di akun Twitter @AdlhiTR yang mengaku dicegat polisi saat hendak keluar Tol Sudirman yang tengah disekat di masa PPKM Darurat.
Ia pun menunjukkan surat dinas hingga kartu anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Namun, polisi bergeming dan tetap tidak memperbolehkannya untuk melewati penyekatan.
"Terima kasih semua pada bapak polisi @TMCPoldaMetro yang bertugas di depan pintu keluar Tol Sudirman. Saya tenaga medis mau berangkat tugas," kicaunya, Senin (5/7).
"Sudah memberikan surat dinas dan kartu IDI saya. Tetap tidak di perbolehkan keluar. Hanya di jawab 'Saya juga menjalankan tugas pak' lah?!," tuturnya.
"Aku speechless waktu bapaknya bilang 'Saya juga menjalankan tugas'. Lah ini saya mau cosplay jadi tabung oksigen apa gimana?," cetus dia.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya kemudian memisahkan jalur untuk tenaga kesehatan di titik penyekatan selama PPKM.
Polisi mengakui bahwa penyekatan tersebut terkadang malah menghambat laju tenaga kesehatan. Mereka seringkali terjebak dalam kemacetan yang timbul saat pemeriksaan dokumen oleh petugas.
"Dipisahkan motor, mobil dan jalur khusus nakes," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Rabu (7/7).
"Sementara empat titik, Kalideres, Lenteng Agung, Kalimalang, Panasonic Jalan Raya Bogor," tambah dia.
(mjo/arh)