Mahfud soal Kirim Oksigen ke India: Saat Itu Stok Kita Banyak

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jul 2021 13:52 WIB
Mahfud menyebut stok oksigen di Indonesia saat itu bisa dikatakan banyak. Wajar jika pemerintah berinisiatif memberi bantuan kepada India.
Menko Polhukam Mahfud MD. (Rusman-Biro Pers)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menko Polhukam Mahfud MD meminta kepada publik tak menjadikan polemik soal bantuan ratusan oksigen dari pemerintah Indonesia untuk India, Mei lalu. Mahfud mengingatkan hal tersebut lumrah dalam hubungan internasional antara negara.

"Pada waktu itu kan bantu awal Mei ketika tingkat kesembuhan di negara kita hampir selalu lebih tinggi dari terinfeksi," kata Mahfud dalam tayangan video yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (9/7).

Lagi pula kata Mahfud, stok oksigen di Indonesia saat itu bisa dikatakan banyak. Wajar jika pemerintah berinisiatif memberi bantuan kepada India.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu oksigen masih sangat banyak lalu India sedang sangat parah, lalu Indonesia membantu," katanya.

Mahfud menegaskan, bantuan-bantuan tersebut juga sering dilakukan Indonesia begitu pun sebaliknya negara lain kerap memberi bantuan kepada Indonesia ketika dirundung musibah atau bencana.

Misalnya kata dia saat gempa Palu dan Tsunami Aceh. Hampir semua negara memberi bantuan bahkan mendirikan posko di lokasi kejadian.

"Negara-negara itu punya program kemanusiaan, bantuan, obat, makanan, itu sudah biasa," katanya.

Polemik yang muncul soal kiriman gas ke India diketahui salah satunya digulirkan oleh Partai Keadilan Sejahtera.

PKS mengkritik langkah pemerintah yang akan mengimpot konsentrator dari Singapura guna memenuhi kebutuhan oksigen di tengah lonjakan kasus penularan Covid-19. Kritik disampaikan lantaran pemerintah pernah mengekspor tabung oksigen ke India beberapa waktu lalu.

"Kemarin sudah bagus kita mengirim gas oksigen ke India. Masak sekarang kita ingin impor. Padahal bibir kita belum kering benar membahas masalah itu," kata Mulyanto kepada wartawan, Selasa (6/7).

Ia pun mengibaratkan rencana impor itu sebuah perceraian dalam rumah tangga. Menurutnya, rencana impor itu sebenarnya tidak diharamkan, namun dibenci.

Menurutnya, langkah yang seharusnya dilakukan pemerintah ialah melakukan analisis supply and demand yang akurat dan mengoptimalkan produk domestik. "Jangan belum apa-apa sudah membuka opsi impor. Kebijakan seperti ini memang ditunggu-tunggu mafia impor," tuturnya.

Pemerintah berencana mengimpor 10 ribu oksigen konsentrator dari Singapura. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan oksigen di tengah lonjakan kasus penularan covid-19. Oksigen konsentrator adalah alat medis yang berfungsi menyediakan oksigen dengan cara mengambil udara dari luar. Alat ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasien covid-19 dengan gejala ringan.

(tst/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER