PT PLN (Persero) mengoptimalkan layanan dalam menunjang produktivitas work from home di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan langkah tersebut berkaca dari pengalaman pembatasan sosial berskala besar tahun sebelumnya.
"Kita harus memastikan keandalan listrik untuk rumah tangga, di mana masyarakat akan melakukan work from home. Kami memastikan digitalisasi berjalan untuk konsumen kami karena pergerakan mereka terbatas, sehingga kita harus menggunakan teknologi untuk tetap berhubungan," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Dukungan tersebut yakni melalui aplikasi PLN Mobile yang diluncurkan pada tahun lalu. Bob berharap, PLN Mobile dapat menjadi garda terdepan dalam berkomunikasi dengan seluruh pelanggan PLN, terutama sektor rumah tangga.
Diketahui, PLN Mobile dapat melayani keluhan konsumen tanpa harus melalui sambungan telepon. Melalui PLN Mobile, petugas PLN bisa menganalisis keluhan yang disampaikan konsumen dan langsung melakukan perbaikan.
"Kami akan pastikan semua permasalahan bisa disampaikan melalui PLN Mobile dan bisa langsung kami tangani. Konsumen juga bisa mengecek sampai sejauh mana pelaksanaannya melalui PLN Mobile. Sehingga mereka tidak perlu menelepon berkali-kali untuk mengetahui proses perbaikan yang telah dilakukan," terang Bob.
Selain itu, aplikasi PLN Mobile memiliki fitur catat meter mandiri (swacam) bagi pelanggan pascabayar, sehingga pelanggan dapat melaporkan angka stan meter. Nantinya data yang diterima lebih akurat dan mengurangi intensitas pertemuan antara petugas dan pelanggan.
Meski demikian, Bob mengatakan PLN tetap akan melakukan pencatatan meter secara langsung kepada pelanggan yang belum melakukan catat meter mandiri.
Lebih lanjut, Bob memastikan petugas PLN yang bertugas di lapangan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.Semua petugas PLN yang terjun ke lapangan pun sudah mendapatkan dua dosis vaksinasi.
Selain itu, mereka juga diwajibkan menggunakan sarana dan prasarana dengan mengutamakan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah.
Di tengah penerapan PPKM darurat, Bob mengakui serapan pasokan listrik untuk sektor bisnis akan mengalami penurunan signifikan seiring dengan adanya pembatasan mal dan perkantoran non esensial.Sementara untuk rumah tangga akan mengalami peningkatan seiring dengan diberlakukannya WFH, begitupula dengan sektor industri yang kegiatannya mulai naik. Sehingga secara keseluruhan, kata dia, penurunan konsumsi listrik tidak akan sebesar tahun 2020.
"Kami tingkatkan keandalan listrik agar warga bisa WFH dengan nyaman dan lancar. Pasokan listrik ke industri kita tingkatkan keandalannya. Kebutuhan listrik sektor yang sangat esensial dan kritikal, seperti rumah sakit dan industri oksigen, itu kami tingkatkan keandalannya lebih luar biasa lagi sehingga semua bisa berjalan baik," ungkapnya.
Lebih lanjut Bob menjelaskan PLN melakukan beberapa persiapan dalam memenuhi pasokan listrik selama PPKM. Pertama menyesuaikan dipatch pembangkit listrik dengan beban yang ada.
Selanjutnya, manajemen PLN menyesuaikan pola operasi dalam menempatkan petugas pada situasi ini. Terakhir melakukan efisiensi di beberapa sisi pengeluaran perusahaan.
"Jadi tentu saja kami akan merespons itu dengan efisiensi beberapa pengeluaran. Kami akan meningkatkan keandalan pelayanan untuk memastikan bahwa semua berjalan dengan baik," pungkas Bob.
(adv/adv)