Deret Amarah dan Amuk Warga ke Aparat Imbas PPKM Darurat

CNN Indonesia
Senin, 12 Jul 2021 07:30 WIB
Petugas operasi yustisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, diserang oleh puluhan warga Bulak Banteng Baru, Kecamatan Kenjeran, Surabaya. (CNN Indonesia/ Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penolakan dan kericuhan yang melibatkan aparat dan warga masih kerap terjadi meski sudah sepekan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.

Di Jawa Timur, Sabtu (10/7), puluhan warga menyerang petugas yang melakukan patroli protokol kesehatan di Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur.

Peristiwa berawal saat petugas menemukan satu warung yang masih buka melebihi ketentuan jam malam. Alhasil petugas memberikan sanksi penyitaan KTP dan tabung LPG 3 kilogram di warung tersebut.

Warga sekitar pun langsung bereaksi. Mereka menolak dengan meneriaki petugas dengan kata-kata kasar. Mereka bahkan melempar dan menyerang mobil operasional petugas.

"Duh nyare pesse cek mlarattah mak gik eyojeh deyeh (duh duh mencari uang susah sejalu begini kok masih diusir seperti ini)" ujar salah satu warga, sebagaimana dikatakan ulang oleh seorang relawan yang melihat kejadian itu, Rizaldi, Minggu (11/7).

Menurut kesaksiannya, peristiwa itu memprovokasi warga lain yang langsung mengerubuti petugas hingga mengakibakan aksi saling dorong. Dia menerangkan, petugas gabungan dari unsur TNI-Polri dan Satpol PP tak dapat berbuat banyak. Mereka kalah jumlah, sehingga memutuskan untuk mundur.

Rizaldi bahkan mengaku dirinya mendapat pukulan di kepala saat peristiwa terjadi.

"Saya sempat dipukul mas, ditendang karena di belakang mobil petugas," ucap dia.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum menjelaskan bahwa peristiwa pengeroyokan itu mengakibatkan dua mobil petugas protokol kesehatan rusak.

Berdasarkan kronologi kejadian versi aparat, kaca mobil diduga pecah karena dihantam benda dengan material besi. Selain itu, beberapa kaca bagian belakang juga retak dan berlubang akibat lemparan batu. Polisi menangkap seorang yang diduga provokator.

Kericuhan selama penertiban PPKM Darurat bahkan terjadi sejak berlaku 3 Juli 2021. Sejumlah pedagang di Pasar Klitikan, Notoharjo, Solo sempat mengintimidasi petugas Satpol PP yang melakukan penertiban PPKM Darurat pada Minggu (4/7) di wilayah itu.

Para pedagang yang membuka lapak di depan pasar, diminta menutup kegiatan jual-belinya karena melanggar aturan. Namun demikian, para pedagang menolak dan terlibat cekcok dengan petugas. Walhasil, Satpol PP pun melaporkan insiden itu kepada polisi. Polisi kini tengah menyelidiki pihak yang diduga menghalang-halangi tugas aparat selama bertindak dan penanganan pandemi.

Di hari pertama bahkan penolakan itu terlihat di beberapa titik penyekatan PPKM Darurat. Misalnya, di pertigaan Lampiri, Kalimalang, Jakarta Timur. Titik yang menjadi perbatasan antara Bekasi ke Jakarta itu dipadati pemotor yang menolak disekat oleh petugas. Mereka berdebat dengan aparat yang berjaga dan membuat kemacetan yang sangat panjang.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi kala itu, ada pengendara yang tampak berusaha menembus pos penyekatan dan tidak terima diminta putarbalik. Aksi saling tantang pun terjadi hingga beberapa motor yang memacu lajunya menyerempet dinding trotoar.

Petugas yang berjaga terlibat cekcok bahkan terlihat hingga salah seorang polisi melempar batu ke arah pemotor. Walhasil, warga sontak meneriaki dan bunyi klakson yang saling bersahut-sahutan tak terhindarkan.

Polisi bahkan sampai membuka titik sekat untuk menghentikan kericuhan dan mengurai kemacetan. Saat hari kerja, polisi menambah kekuatan personel penjagaan di titik sekat dan menyiagakan kendaraan taktis (rantis).

(mjo/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK