160 Pasien Isoman Jabar Wafat, RK Singgung Angka Penduduk

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jul 2021 17:25 WIB
Terkait ratusan pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta RT rutin melakukan mengecek warganya.
Ilustrasi isolasi mandiri. (Foto: ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Emil menyebut banyaknya pasien isolasi mandiri (isoman) di wilayahnya yang meninggal dunia terkait dengan persentase penduduk. Ia pun meminta pihak RT rutin mengecek warganya. 

Hal itu merespons data dari relawan Lapor Covid-19, per 11 Juli, yang menyebut 450 orang yang terpapar Covid-19 meninggal dunia saat melakukan isoman, dengan 160 orang di antaranya merupakan warga Jabar.

"Kalau bicara persentase pasti Jabar selalu punya potensi yang paling banyak karena penduduknya 50 juta, mulai dari bansos hingga vaksinasi," ucap Emil dalam konferensi pers secara virtual, Senin (12/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya perintahkan saat rapat, wali kota dan bupati melakukan pengecekan melalui RT/RW, Bhabinkamtibmas agar mengecek warga yang isoman itu membaik kondisinya atau memburuk. Jangan sampai baru paham ada warga yang meninggal di rumah," kata dia menambahkan.

Pemprov Jabar saat ini juga sudah melakukan berbagai upaya, misalnya memindahkan pasien gejala ringan ke tempat khusus dan menambah keterisian tempat tidur di rumah sakit.

"Kami terus meminta rumah sakit untuk meningkatkan ketersediaan tempat tidur, dan untuk mengurangi keterisiannya kami juga memilah pasien sesuai kriteria dari ringan, sedang, hingga berat," ujar Emil.

Pihaknya juga telah berencana membuat rumah sakit darurat Covid-19. Namun, rencana tersebut bakal direalisasikan bila keterisian rumah sakit sudah melebihi kapasitas 60 persen khusus Covid-19.

"Alhamdulillah, kondisi kami keterisian tempat tidur sudah di angka 87,68 persen. Ini sudah menurun tiga persen dibanding hari sebelumnya," ungkapnya.

Emil menyebut Pemprov Jabar juga telah menyetop 11 proyek strategis yang kemudian anggarannya dialihkan untuk membeli obat-obatan dan layanan konsultasi kesehatan untuk pasien isoman.

Selain itu, dalam masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat ini, Pemprov Jabar terus meminta pemerintah kewilayahan di RT/RW di desa dan kelurahan untuk menyediakan ruang isolasi khusus pasien gejala sedang.

"Peran puskesmas juga kami utamakan karena untuk melawan Covid-19 saat ini tidak hanya mengandalkan rumah sakit. Puskesmas bisa langsung menangani pasien isoman," kata mantan Wali Kota Bandung itu.

Pungli di TPU 

Ridwan Kamil juga meminta kepolisian menyiagakan personel di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung, guna mencegah potensi pungutan liar (pungli) dalam pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19.

"Jadi, apabila ada masyarakat yang merasa dirugikan silakan ada anggota berseragam, temui anggota berseragam tersebut agar masalahnya bisa diatasi," ujar dia.

Pada Sabtu (10/7) lalu ramai beredar pesan di grup WhatsApp bahwa telah terjadi pungutan liar di TPU Cikadut, yang ditetapkan sebagai area pemakaman jenazah terinfeksi Covid-19.

Dalam pesan tersebut, keluarga almarhum YT (47) didatangi oleh seorang Koordinator TPU Cikadut yang meminta uang sebesar Rp4 juta rupiah untuk biaya pemakaman, dengan alasan bahwa biaya untuk non muslim tidak ditanggung oleh pemerintah. Pihak ahli waris terpaksa memenuhi permintaan tersebut dengan membayar Rp2,8 juta.

Pihak kepolisian menyebutkan pelaku pungli di TPU Cikadut telah mengembalikan uang kepada korban.

(hyg/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER