Indonesia Kembali Terima 3,4 Juta Vaksin AstraZeneca

KPCPEN | CNN Indonesia
Rabu, 14 Jul 2021 15:02 WIB
Sebanyak 3,4 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Covax Facility tiba di Indonesia pada Selasa (13/7).
Sebanyak 3,4 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Covax Facility tiba di Indonesia pada Selasa (13/7). (Foto: KPCPEN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Setelah kedatangan 1,4 juta dosis vaksin Sinopharm pada Selasa (13/7) siang, menyusul pada malam harinya 3,4 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Covax Facility. Total vaksin multilateral yang tiba di Indonesia kini mencapai 14.704.860 dosis.

"Dengan tibanya vaksin AstraZeneca sejumlah 3.476.400 dosis dari Covax Facility, Indonesia telah mengamankan vaksin sejumlah 137.611.540 dosis vaksin, baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun vaksin jadi," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Selasa (13/7).

Dalam beberapa hari ke depan, Indonesia akan kembali menerima vaksin melalui skema dose-sharing, masing-masing dari Amerika Serikat melalui jalur multilateral atau Covax Facility, serta dari Jepang melalui jalur bilateral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno mengungkapkan, Covax menghadapi tantangan berupa pasokan vaksin yang menyebabkan keterlambatan pengiriman vaksin, termasuk ke Indonesia. Menurutnya, hal ini juga menjadi pembahasan dalam pertemuan kelima Covax AMC Engagement Group pada Senin (12/7).

"Di tengah semua tantangan tersebut, Covax terus bekerja keras agar pasokan vaksin bagi semua negara, terutama negera berkembang, dapat terus ditingkatkan," kata Retno.

Pasokan vaksin diharapkan menjadi lebih baik mulai September mendatang. Pasalnya, kenaikan pasokan dari Covax Facility juga dimungkinkan melalui kerja sama GAVI dengan Sinovac dan Sinopharm, seiring izin Emergency Use Listing (EUL) dari WHO.

Sementara itu, mekanisme dose-sharing di Covax Facility juga tengah digarap, dan diharapkan dapat membantu distribusi vaksin ke penjuru dunia. Melalui mekanisme Covax Facility, hingga akhir 2021 telah terdapat komitmen dose-sharing sekitar 300 juta dosis.

Retno mengatakan, meskipun telah disuntikkan hampir 3,5 miliar dosis vaksin atau mendekati 44 persen populasi dunia, namun akses terhadap vaksin dunia masih tidak merata. Misalnya bila di kawasan Amerika Utara dan Eropa sekitar 75 persen populasi sudah menerima vaksin, di Afrika vaksinasi baru mencakup 4,03 persen populasi, dan di Asia sebesar 16,3 persen dari total populasi.

Dia memperkirakan perlu tambahan sekitar 350 juta dosis untuk vaksinasi setidaknya 10 persen populasi di setiap negara pada September mendatang, dan sekitar 11 miliar dosis untuk vaksinasi 70 persen populasi dunia pada pertengahan 2022.

Retno mengakui, tantangan itu tidak kecil. Namun dia optimis, kerja sama antar berbagai pihak akan dapat mengatasi tantangan bersama tersebut. Di sisi lain, dia menegaskan bahwa pemerintah terus bekerja keras mengamankan kebutuhan vaksin untuk Indonesia.

"Terus patuhi protokol kesehatan dan batasi mobilitas. Melalui ikhtiar, kerja keras, kedisiplinan, dan persatuan seluruh elemen bangsa kita
akan segera dapat keluar dari pandemi ini," ujar Retno.

Pada kesempatan tersebut, perwakilan UNICEF Indonesia Robert Gass menambahkan, kedatangan vaksin ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia melindungi sebanyak mungkin masyarakat dalam waktu sesingkatnya. Hingga saat ini, Indonesia telah melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 30 juta masyarakat.

"UNICEF juga senang sekali mendengar pemerintah Indonesia akan lebih agresif (melakukan vaksinasi) menyasar masyarakat ekonomi tingkat bawah, lanjut usia, dan penyandang disabilitas untuk memastikan pemerataan vaksinasi Covid-19," katanya.

Parienathan selaku perwakilan WHO menambahkan, bahwa protokol kesehatan tetap harus dijalankan semua orang, baik yang sudah menerima vaksin maupun yang belum.

"Lebih penting lagi, untuk tetap di rumah sesering mungkin, jika bisa mengurangi pergerakan dengan tetap di rumah untuk beberapa minggu ke depan, kita dapat mengatasi penularan virus. Itu adalah hal terpenting yang bisa kita lakukan," ujar DParienathan.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER