Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim) mengonfirmasi bahwa sejumlah poster ajakan untuk menghentikan berita terkait pandemi virus corona yang viral di media sosial juga beredar di sejumlah daerah di provinsi adalah hoaks.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Al-Farabi mengatakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masing-masing kabupaten/kota yang diatur dalam poster itu juga sudah mengklarifikasi mengenai tak sahihnya informasi tersebut.
"Sudah diklarifikasi oleh Kominfo, berdasarkan dari dinas kota/kabupaten masing-masing, info tersebut hoaks," kata Jibril, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (14/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jibril menambahkan, bagi tenaga medis seperti dirinya, kampanye menghentikan informasi dan berita Covid-19 sangat kontraproduktif dengan penanganan yang sedang dilakukan.
"Kampanye seperti ini sangat kontraproduktif dengan penanganan Covid-19," ucapnya.
Pada situasi pandemi yang tengah darurat seperti sekarang, Jibril menyebut bahwa partisipasi semua dibutuhkan untuk melawan Covid-19. Karena itu, keterbukaan informasi merupakan hal yang penting.
"Keterbukaan informasi mengenai Covid-19 sangat penting," ujar dia yang juga dikenal sebagai kardiolog dari Unair dan bertugas di RSUD dr Soetomo, Surabaya.
Keterbukaan informasi, menurut Jibril, akan membuat seluruh pihak waspada bahwa kasus Covid-19 sedang naik, dengan meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan.
"Lebih baik kita aware bersama-sama bahwa Covid-19 ini sedang naik, sehingga nanti bisa saling mengingatkan untuk patuh prokes dan segera vaksinasi," kata dia.
Menurutnya dengan sengaja menghentikan informasi dan berita tentang Covid-19 justru akan membuat publik semakin abai dan tak patuh protokol kesehatan. Hal itu, bisa berbuntut makin banyaknya korban yang jatuh terpapar virus corona.
"Dari pada kita diam-diam dan tenang tapi akhirnya makin banyak orang tercinta kita yang tidak patuh prokes, sehingga mereka terinfeksi Covid-19, bergelimpangan mencari rumah sakit, bahkan sampai meninggal di rumah," katanya.
Sebelumnya, Polda Jawa Timur mengaku sedang mendalami beredarnya poster yang mengampanyekan ajakan menghentikan berita dan informasi terkait Covid-19. Poster itu tersebar di sejumlah media sosial.
Poster yang beredar itu mengatasnamakan warga sejumlah kabupaten kota di Jatim. Di antaranya adalah Lamongan, Gresik, Jombang, Bojonegoro dan daerah lainnya.
"Warga Kabupaten Lamongan kompak untuk tidak upload berita tentang Satgas Covid-19. Biar masyarakat tenang, tentram. Stop info covid," demikian bunyi salah satu poster yang dilihat CNNIndonesia.com, Selasa (13/7). (frd
(frd/kid)