BNPB Dorong Lembaga Usaha & Komunitas Sediakan Tempat Isoman

Lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir turut meningkatkan kebutuhan akan tempat perawatan pasien di rumah sakit. Hal itu menyebabkan banyak pasien tanpa gejala dan bergejala ringan menjalani isolasi mandiri (isoman) sebagai alternatif.

Melihat kondisi tersebut, Direktorat Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong agar lembaga usaha dan komunitas berperan dalam penyediaan tempat isoman. Plt. Deputi Bidang Pencegahan BNPB Harmensyah mengatakan, penyediaan tempat isoman bertujuan mengurangi beban rumah sakit dan rumah sakit darurat Covid-19.

"Tempat isolasi mandiri yang disediakan lembaga usaha dan komunitas nantinya dapat menampung pasien Covid-19 dari kalangan pegawai, keluarga pegawai dan masyarakat sekitar," kata Harmensyah dalam pertemuan koordinasi pada Selasa (13/7) secara dalam jaringan atau daring.

Namun, lanjut Harmensyah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain lokasi memadai, aksesibilitas, kemudahan koordinasi dengan fasilitas kesehatan sekitar, sarana dan prasarana pendukung, logistik, ketersediaan obat, sampai sumber daya manusia seperti tenaga kesehatan dan tenaga keamanan.

"Tak kalah penting yang harus diperhatikan adalah pengelolaan limbah infeksius dari pasien di tempat isolasi mandiri yang bertujuan mencegah penularan virus dari limbah," ujarnya.

Dia menambahkan, bagi lembaga yang tidak mempunyai tempat isoman, maka dapat menggunakan rumah warga atau tempat-tempat pertemuan.

Pertemuan koordinasi yang dihadiri 65 perwakilan lembaga itu sendiri diadakan dalam upaya menyusun rencana strategis penyediaan tempat isolasi mandiri, serta membangun sinergi peran lembaga usaha dan komunitas untuk menangani lonjakan Covid-19, terutama membahas cara penyiapan dan standarisasi tempat isoman.

Plt. Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo menyebut, Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 bekerja sama dengan BNPB, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan telah membuat standard operating procedure (SOP) isoman mandiri terpusat yang mengatur pembagian peran dan dukungan-dukungan yang diperlukan.

"Satgas Penanganan Covid-19 juga siap membantu dukungan tenaga relawan baik medis maupun nonmedis, serta akan membantu dalam memonitornya," kata Suryotomo.