Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan kepada pemerintah pusat agar penanggung jawab vaksinasi covid-19 diserahkan ke gubernur sebagai upaya percepatan pelaksanaan dan sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing.
"Maka saya usul agar seluruh koordinasi vaksinasi serahin aja sama gubernur-gubernur," kata Ganjar usai mengikuti Rakor Evaluasi Perkembangan Vaksinasi di Jawa-Bali dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan secara daring di kantor Gubernur Jateng, Semarang, seperti dikutip Antara, Rabu (13/7).
Kata Ganjar, pemerintah pusat sebaiknya menyerahkan pertanggungjawaban vaksinasi ke Gubernur agar distribusi bisa disesuaikan dengan kondisi penduduk dan wilayah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau nanti itu bisa dilakukan itu akan bisa kita distribusikan sesuai dengan, satu jumlah penduduk, dua wilayahnya, dan tiga kecepatan yang menunjukkan komitmen dari kepala daerah setempat," kata Ganjar.
Dia mencontohkan beberapa daerah di wilayahnya yang warganya antusias untuk mendapatkan vaksin seperti Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan. Namun, menurut dia, tingginya antusiasme tidak sebanding dengan dosis vaksin yang diberikan pemerintah.
Untuk mengatasi itu, Ganjar menyebut Jateng berinisiatif mengalihkan alokasi vaksin daerah yang cakupan vaksinnya rendah serta mengirimkan dosis vaksin yang dimiliki Pemprov Jateng.
"Seandainya kemudian konsep ini disetujui, yang bertanggung jawab sepenuhnya itu gubernur, gubernur yang melakukan kontrol sehingga semua bisa menjadi subkoordinasi maka ini akan lebih cepat," ujarnya.
Selain itu, kata Ganjar, perangkat pemerintah daerah sudah siap dan hanya perlu menentukan tempat vaksinasinya, termasuk dukungan dari TNI Polri dan instansi swasta yang diyakini bisa mempercepat vaksinasi.
Sembari menunggu, lanjut Ganjar, pihaknya sedang mendesain jika vaksinasi Jateng ditingkatkan hingga 300 persen dengan hitung-hitungan mulai dari kebutuhan sumber daya manusia, titik vaksinasi hingga kebutuhan dosis vaksin sedang dilakukan.
"Sehingga nanti kita bisa me-manage itu evaluasi soal vaksinasi yang intinya harus dipercepat, tidak boleh ada vaksin yang ditahan, segera suntikkan, jangan lupa nyatet," tegas Ganjar.